Boyolali -
Pemerintah memutuskan tidak memberangkatkan calon jemaah haji tahun 2020 ini. Calon jemaah haji di Kabupaten Boyolali mengaku pasrah dengan keputusan tersebut.
"Saya manut pemerintah saja, kalau pemerintah memang (memutuskan) seperti itu ya sudah, manut. Nggak apa-apa," kata salah seorang calon jemaah haji Boyolali, Darmastuti kepada wartawan, Selasa (2/6/2020).
Rencananya, warga Ranudimejan RT 05/02, Kelurahan Banaran, Kecamatan Boyolali itu akan berangkat tahun ini bersama suaminya. Dia mengaku sudah mendapat informasinya pemerintah tidak memberangkatkan calon jemaah haji tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di-share di grup (WhatsApp) itu sudah, kalau (pemberitahuan) secara sendiri-sendiri belum. Kan juga baru saja," kata dia.
Dia juga mengaku tidak kaget dengan batalnya pemberangkatan jemaah calon haji tahun ini. Hal itu karena saat ini sedang terjadi pandemi virus Corona atau COVID-19.
Ditanya tentang persiapannya berangkat ibadah haji, Darmastuti mengaku persiapan yang dilakukan baru sedikit. Yaitu apa yang diperintahkan oleh Kementerian Agama (Kemenag) dia lakukan.
"Persiapannya juga baru sedikit, misalnya disuruh suntik meningitis, itu sudah. Ada pemberitahuan dari Kemenag apa ya kita lakukan," imbuh Darmastuti.
Terpisah Kasi Penyelengaraan Haji dan Umrah Kantor Kemenag Boyolali, Asikin, mengemukakan jumlah calon jemaah haji Kabupaten Boyolali tahun 2020 sejumlah 783 orang. Mereka rencananya diberangkatkan dalam tiga kelompok terbang (Kloter), yaitu Kloter 49, 50 dan 51.
Dijelaskan, Kloter 49 sebanyak 204 jemaah dan gabungan dengan jemaah asal Kota Surakarta. Kemudian Kloter 50 seluruhnya jemaah dari Kabupaten Boyolali, jumlahnya 352 orang.
"Kemudian Kloter 51 sejumlah 222 jemaah, disambung Kloter dari Demak," terang Asikin.
Lebih lanjut dikatakan Asikin, seusai Keputusan Menteri Agama (KMA) nomor 494 tahun 2020, bahwa jemaah calon haji yang seharusnya diberangkatkan tahun 2020 ditunda tahun 2021.
Menurut Asikin, 783 calhaj yang sedianya berangkat haji tahun ini sudah melunasi pembayaran biaya haji. Bahkan, seluruh paspor juga telah dikumpulkan untuk penerbitan visa.
"Seluruh paspor telah kami kumpulkan ke Kanwil (Kantor Wilayah Kemenag Jateng). Jadi kami harus mengembalikan lagi kepada calon jemaah," kata Asikin.
Selain mengembalikan paspor, pihaknya juga langsung memberitahu pembatalan ini kepada calhaj. Pemberitahuan pembatalan ini disampaikan ke kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH), kantor KUA dan jemaah langsung.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
.webp)
