Pemkot Mojokerto telah menerima 1.000 lebih pengaduan terkait bantuan sosial terhadap warga terdampak wabah virus Corona. Ribuan pengaduan itu bakal mengubah data penerima bansos yang digunakan Mei lalu.
Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mojokerto Gaguk Tri Prasetyo mengatakan, pengaduan terkait bansos Corona dibuka secara online melalui tiga kanal berbeda. Bagi warga mampu yang menerima bansos, bisa mengadu melalui https://bit.ly//lapor-bansos-warga-mampu.
Bansos tidak tepat sasaran bisa diadukan melalui https://bit.ly//lapor-bansos-tidak-tepat-sasaran. Sedangkan bagi warga terdampak, tapi belum menerima bantuan bisa mengadu melalui https://bit.ly//lapor-bansos-covid19.
"Terakhir angkanya seribu lebih pengaduan. Saat ini pengaduan tersebut sedang dilakukan klarifikasi dan verifikasi. Mana yang perlu tindak lanjut di lapangan, mana yang cukup penjelasan," kata Gaguk usai upacara peringatan hari lahirnya Pancasila di SDN Purwotengah, Jalan Taman Siswa, Senin (1/6/2020).
Sayangnya, Gaguk enggan merinci jumlah masing-masing jenis pengaduan yang diterima Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Mojokerto. Menurut dia, ribuan pengaduan dari warga soal bansos Corona itu bakal diverifikasi oleh Dinas Sosial Kota Mojokerto.
"Pengaduan masuk ke sistem. Semua data-data pengaduan masuk ke Dinas Sosial. Ada puluhan relawan di Dinas Sosial yang akan mengecek pengaduan ke lapangan," terangnya.
"Sebetulnya pendataan kurang lebih satu minggu. Sedangkan jenis dan jumlah bantuan banyak. Sehingga dalam proses itu memang ada data-data yang harus kami perbaiki," ungkapnya.Banyaknya pengaduan terkait bansos bagi warga terdampak wabah virus Corona, diakui Gaguk akibat singkatnya waktu pendataan.
Hasil verifikasi pengaduan oleh Dinas Sosial Kota Mojokerto bakal mengubah data penerima bansos yang digunakan pada Mei 2020. Dia memastikan Pemkot Mojokerto mempunyai cukup anggaran jika jumlah penerima bansos bertambah.
"Kalau hasil verifikasi ada data yang belum tercover, mungkin sekali ada penambahan. Insyaallah sampai saat ini tidak ada persoalan anggaran, saya kira cukup," tandasnya.
Warga terdampak wabah Corona di Kota Mojokerto yang menerima bansos dari pemerintah mencapai 28.300 rumah tangga atau kepala keluarga (KK).
Terdiri dari 6.500 KK penerima bantuan sembako senilai Rp 300.000 selama 9 bulan, 11.556 KK penerima bantuan sosial tunai Rp 600.000 selama 3 bulan, 5.000 KK penerima bantuan sosial tunai Rp 200.000 selama 3 bulan, serta 5.500 KK penerima bantuan sembako senilai Rp 300.000 selama 7 bulan.