Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) menggelar rapid test dan tes swab massal. Tes tersebut diikuti ratusan warga Surabaya dari zona merah.
Rapid test dan tes swab massal itu digelar di halaman Gedung Siola. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Sekretaris Utama (Sestama) BIN, Komjen Pol Bambang Sunarwibowo juga hadir untuk memantau secara langsung.
Bambang mengatakan, BIN mewakili pemerintah untuk hadir di Surabaya. "Melihat daripada angka data dari peningkatan jumlah yang terkena COVID-19 yang cukup signifikan. Atau saat ini mencapai angka di atas 4.300," kata Bambang kepada wartawan di Siola, Jumat (29/5/2020).
"Oleh karena itu dan kami melihat bahwa 50 persen pasien yang terkena reaktif yang ada di wilayah Jawa Timur itu, terutama khususnya di wilayah Surabaya," imbuhnya.
Bambang menambahkan, pihaknya bersama Pemkot Surabaya langsung menuju wilayah yang menjadi episentrum Corona. Khususnya di titik yang masih menjadi penyebaran COVID-19.
"Kami bekerja sama dengan pemerintah kota bersama-sama untuk bisa melakukan tracing dan pemetaan daripada penyebaran COVID-19. Dan kami harapkan kemudian kita bisa mengetahui, kita bisa mengisolasi kepada yang reaktif. Dan bisa melakukan penanganan-penanganan secara medis yang tepat," sambung Bambang.
Menurut Bambang, kehadirannya di Surabaya bersama tenaga medis dan mobil laboratorium COVID-19. Mobil tersebut dalam sehari bisa menampung 300 sampel. Sehingga diharapkan bisa membantu percepatan penanganan COVID-19 di Surabaya.
Simak video 'DPR Bahas Pengelolaan Data Pribadi Rapid Test Corona':
"Karena menurut keterangan Ibu Wali, jumlah penanganan yang dilakukan laboratorium ini masih sangat terbatas sekali. Sehingga untuk bisa mendapatkan hasil lab itu membutuhkan waktu sekitar 3 minggu. Oleh karena itu, dengan alat ini dari sekitar 1.500 yang di tes di lab ternyata membutuhkan waktu sekitar 3 minggu," ungkap Bambang.
Namun dengan mobil tersebut, lanjutnya, hasil tes swab bisa lebih cepat diketahui. Sehingga Pemkot Surabaya bisa lebih cepat melakukan penanganan pada warga yang dinyatakan positif Corona.
Bambang berharap, pihaknya bersama pemkot bisa melakukan penyaringan orang-orang yang terkena COVID-19. Sehingga nantinya bisa ditangani lebih baik oleh Pemkot Surabaya.
"Ini gambaran dari kami. Kami adakan alat-alat tidak hanya rapid test, kita akan melakukan rapid tes di beberapa daerah juga. Dari koordinasi kami dengan Pemkot Surabaya, agar penyebaran COVID-19 ini bisa segera teratasi dengan cepat dan baik. Ini sangat dibantu oleh kesadaran masyarakat bagaimana menerapkan social distancing dalam kehidupan sehari-hari," ungkap Bambang.
![]() |
"Bagaimana lebih baik tinggal di rumah. Bagaimana bisa melakukan upaya agar tidak banyak berinteraksi dengan pihak yang lain. Sehingga ini bisa tidak tersebar lebih cepat lagi. Tapi kita bisa atasi dengan cepat dan tidak menyebar ke tempat yang lain," lanjut Bambang.
Wali Kota Risma berterima kasih atas bantuan yang diberikan BIN, dalam percepatan penanganan COVID-19 di Surabaya. Ia bersyukur karena saat ini bisa melakukan tes swab dengan cepat menggunakan alat dari BIN.
"Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih saya, atas nama pemerintah kota dan dan tentu warga Surabaya pasti juga senang. Karena kita bisa menyelesaikan permasalahan ini lebih cepat dibandingkan sebelumnya, dengan adanya kegiatan untuk rapid tes yang kami biasa lakukan. Namun hasilnya itu sangat lama. Sehingga untuk memutus mata rantai itu membutuhkan waktu. Sehingga ada kemungkinan itu tersebut bertambah karena hasilnya terlambat, karena itu saya sekali lagi, matur nuwun Bapak," pungkas Risma.