Pemerintah sedang mengkaji skenario tatanan hidup baru (new normal) saat masa pandemi virus Corona (COVID-19). Bupati Bogor Ade Yasin menyebut pihaknya tengah mempersiapkan segala hal manakala daerahnya kembali dibuka untuk aktivitas sosial dan ekonomi dengan protokol new normal itu.
"PSSB (pembatasan sosial berskala besar) kan selesai (tanggal) 29 Mei ya, dan dalam masa dua hari sebelum tanggal 1 (Juni 2020), karena kita juga harus ada persiapan kaitan dengan Perpres (Peraturan Presiden) ya. Nanti mungkin ya akan turun kaitan dengan fase memasuki new normal kemarin itu," kata Ade Yasin di kantor Bupati Bogor, Kompleks Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Kamis (28/5/2020).
"Nanti setelah kita, kajian kita kan dua hari ini kita lakukan kajian dan persiapan. Apakah nanti tanggal 1 (Juni) atau 4 atau tanggal berapa (penerapan new normal), termasuk pariwisata, belum kita pastikan. Masih dibahas," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade menjelaskan tempat pariwisata di Kabupaten Bogor bisa beroperasi lagi saat new normal. Mal-mal pun dapat beroperasi kembali. Namun protokol kesehatan, physical distancing serta social distancing, harus tetap diterapkan.
"Tetap, wisata (dan) restoran (kapasitas maksimal) 50 persen. Mal (yang) kapasitas 100 persen harus 50 persen, supaya tidak terlalu ada perputaran manusia yang berdesak-desakan, nggak ada. Jam operasional belum kita tentukan. Mungkin bisa kembali normal tapi dengan batasan tadi, tidak boleh ada kerumunan. Nanti juga ada petugas yang menghalau bila terjadi kerumunan, kan gitu," ucap Ade.
Dia mengatakan sekolah juga akan kembali dibuka. Guru dan murid wajib menerapkan protokol kesehatan saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung. Namun konsep pembelajaran siswa saat new normal ini, kata Ade, masih dalam pembahasan.
"Belum kita pastikan, kita bahas dengan disdik (dinas pendidikan). Saya suruh konsep semua per dinas itu, untuk bagaimana kita laksanakan new normal ini, tanpa mencelakakan," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah tengah menggodok protokol tatanan normal yang baru atau new normal di tengah pandemi Corona. Ada dua kriteria daerah yang bisa dibuka kegiatan sosial dan ekonominya dengan protokol new normal.
Kriteria pertama adalah daerah-daerah yang sama sekali belum ada kasus Corona. Kriteria kedua adalah daerah yang berwarna hijau, yang ada kasus setiap harinya tapi mengalami penurunan. Juga daerah yang lolos standar new normal dari WHO.
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengatakan pemerintah akan melihat kesiapan kepala daerah sebelum memberi izin apakah akan membuka kembali roda sosial dan perekonomian di wilayah tersebut.
"Sehingga pemerintah pusat memberikan sebuah data untuk bisa dibuka. Tetapi apakah itu langsung dibuka atau tidak, itu sangat ditentukan oleh kesiapan daerah, terutama kesanggupan dari bupati/wali kota dan gubernur," tutur Doni, Rabu (27/5).