Poin-poin Arahan Terbaru Jokowi soal Arus Balik-Bantu Daerah Tertinggi Kasus Corona

Round-Up

Poin-poin Arahan Terbaru Jokowi soal Arus Balik-Bantu Daerah Tertinggi Kasus Corona

Tim detikcom - detikNews
Kamis, 28 Mei 2020 08:45 WIB
Presiden Jokowi mengecek persiapan new normal di stasiun MRT dan Summarecon Mall Bekasi
Foto: Presiden Jokowi (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin rapat terbatas terkait percepatan penanganan pandemi Corona (COVID-19). Jokowi memberikan sejumlah arahan.

Arahan demi arahan itu disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (27/5/2020).

Jokowi antara lain meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan para menteri untuk mengendalikan arus balik tidak memunculkan gelombang kedua wabah virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jokowi juga meminta jajarannya ikut fokus memberikan bantuan kepada daerah Jawa Timur karena memiliki kasus baru Corona yang cukup tinggi.

Berikut poin-poin arahan terbaru Jokowi soal arus balik hingga membantu daerah kasus Corona tinggi:

ADVERTISEMENT

Simak video '340 Ribu Personel TNI-Polri Kawal New Normal dengan Mengedepankan Edukasi':

Tren RO Jakarta di Bawah 1, Ditekan Terus

Jokowi mengatakan data R0 atau angka reproduksi/tingkat penularan awal virus Corona di DKI Jakarta sudah menurun. Pagi tadi, kata Jokowi, R0 di DKI Jakarta sudah di bawah 1.

"Saya melihat data terakhir tadi pagi tren untuk R0 maupun Rt untuk DKI Jakarta sudah di bawah 1 sehingga ini perlu terus kita tekan agar lebih menurun lagi," kata Jokowi.

Karena itu, Jokowi meminta Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan para menteri untuk mengendalikan arus balik. Menurutnya, hal itu penting dilakukan agar tidak memunculkan gelombang kedua wabah virus Corona.

"Ini penting untuk kita kendalikan agar tidak terjadi sirkulasi bolak-balik dalam penyebaran virus yang berpotensi untuk memunculkan gelombang yang kedua, utamanya di wilayah Jabodetabek," ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi meminta jajarannya untuk fokus pada provinsi yang penambahan kasus baru positif COVID-19 di wilayahnya masih tinggi. Terutama provinsi di wilayah Jawa.

"Di Jawa terutama agar dibantu diberikan dukungan penuh untuk provinsi Jawa Timur terutama yang berkaitan dengan kesiapan rumah sakit rujukan dan rumah sakit daruratnya, ini Pak Menteri Kesehatan juga Ketua Gugus Tugas betul-betul saya minta Jawa Timur menjadi perhatian," kata Jokowi.

Dukung Penuh Penanganan Corona di Jatim

Jokowi memerintahkan jajaran kementerian dan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 fokus ke daerah yang memiliki kasus Corona tinggi. Khususnya daerah Jawa Timur, Jokowi minta diperhatikan betul.

"Saya ingin Gugus Tugas dan kementerian juga fokus pada provinsi yang miliki kasus barunya cukup tinggi. Di Jawa, terutama, agar dibantu, diberikan dukungan penuh untuk Provinsi Jawa Timur, terutama yang berkaitan dengan kesiapan rumah sakit rujukan, dan rumah sakit daruratnya," kata Jokowi.

"Ini Pak Menkes juga Ketua Gugus Tugas betul-betul saya minta, Jawa Timur jadi perhatian," imbuhnya.

Jokowi juga meminta adanya pelacakan kasus Corona yang masif di Jawa Timur. Ini merupakan salah satu upaya untuk menekan kasus Corona.

"Kemudian berkaitan dengan percepatan pengujian sample, pelacakan untuk yang terpapar di Jawa Timur betul-betul dilakukan langkah-langkah pengendalian," tuturnya.

Tak hanya itu, Jokowi juga meminta Gugus Tugas dan Menkes memperhatikan daerah lain yang masih mengalami kenaikan jumlah kasus. Misalnya, Sulawesi Selatan hingga NTB.

"Termasuk juga provinsi yang lain di luar Jawa yang penambahannya masih cukup tinggi, yaitu di Sulawesi Selatan, di Kalimantan Selatan, di Sumatera Selatan, di Papua, dan di NTB," pungkasnya.

Kontrol Arus Balik, Jangan Ada Gelombang Dua Corona

Jokowi meminta adanya pengendalian arus balik mudik Idul Fitri 1441 H. Jokowi menyebut ada potensi munculnya gelombang kedua virus Corona apabila tidak ada pengendalian.

"Berkaitan pengendalian arus balik, ini penting untuk kita kendalikan agar tidak terjadi sirkulasi bolak-balik dalam penyebaran virus yang berpotensi untuk memunculkan gelombang yang kedua, utamanya di wilayah Jabodetabek," ujar Jokowi.

Jokowi memperoleh data tren R0 atau Rt di DKI Jakarta sudah di bawah 1. Jokowi ingin kurva kasus COVID-19 terus ditekan sehingga melandai.

"Karena saya melihat data terakhir tadi pagi, tren untuk R0 atau Rt dari DKI Jakarta sudah di bawah 1 sehingga ini perlu terus kita tekan agar lebih menurun lagi," kata Jokowi.

Kejar Target 10 Ribu Spesimen per Hari

Jokowi meminta para menteri dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mengejar target 10 ribu spesimen tes virus Corona per hari. Target itu sudah disampaikan Jokowi sejak 13 April lalu.

"Saya minta, target uji spesimen 10 ribu per hari yang sudah saya berikan target beberapa bulan lalu agar ini dikejar sehingga betul-betul ada sebuah kecepatan," kata Jokowi.

Target 10 ribu tes Corona per hari pertama kali terlampaui pada 19 Mei lalu, dengan angka 12.276 spesimen baru per hari itu. Namun sehari kemudian, yakni 20 Mei, target 10 ribu tes per hari tidak berhasil tercapai karena pada saat itu 'hanya' ada 8.947 spesimen baru.

Pada 23 Mei, target 10 ribu tes Corona terlampaui lagi karena pada saat itu pemerintah berhasil mengetes 10.617 spesimen baru. Sehari kemudian, jumlah tes kembali berhasil melampaui target, yakni 11.013 spesimen baru. Namun pada 25 Mei, angkanya anjlok.

Berikut ini jumlah spesimen per hari sejak pertama kali target 10 ribu tes dari Jokowi terlampaui:

19 Mei: 12.276 spesimen
20 Mei: 8.947 spesimen
21 Mei: 8.092 spesimen
22 Mei: 9.359 spesimen
23 Mei: 10.617 spesimen
24 Mei: 11.013 spesimen
25 Mei: 4.741 spesimen
26 Mei: 7.152 spesimen.

Perhatikan 5 Provinsi di Luar Jawa Terkait Corona

Jokowi juga meminta 5 provinsi di luar Jawa juga mendapat perhatian lebih karena masih tingginya kasus positif Corona. "Saya ingin gugus tugas dan kementerian juga fokus pada provinsi yang memiliki kasus barunya cukup tinggi, di Jawa, terutama, agar dibantu diberikan dukungan penuh untuk Provinsi Jawa Timur terutama yang berkaitan dengan kesiapan rumah sakit rujukan dan rumah sakit daruratnya," ujar Jokowi.

Dia meminta Menkes Terawan dan Ketua Gugus Tugas Letjen Doni Monardo mengerjakan arahannya itu. Jawa Timur, kata Jokowi, menjadi prioritas karena kurvanya terus meninggi.

"Ini Pak Menteri Kesehatan juga Ketua Gugus Tugas betul-betul saya minta Jawa Timur menjadi perhatian," ucapnya.

Jokowi juga meminta agar di Jawa Timur dilakukan percepatan pengujian sampel hingga pelacakan terhadap yang terpapar virus Corona. Langkah yang sama, kata Jokowi, juga diperlukan untuk beberapa provinsi lain di luar Jawa mengingat peningkatan kasus positif Corona-nya cukup tinggi.

"Kemudian juga yang berkaitan dengan percepatan pengujian sampel, pelacakan untuk yang terpapar di Jawa Timur betul-betul dilakukan langkah-langkah pengendalian," sebut Jokowi.

"Termasuk juga provinsi yang lain di luar Jawa yang penambahannya masih cukup tinggi, yaitu di Sulawesi Selatan, di Kalimantan Selatan, di Sumatera Selatan, di Papua, di NTB," lanjutnya.

Selain itu, Jokowi memerintahkan jajarannya mengejar target pengujian sampel 10 ribu dalam sehari. Dia meminta agar targetnya itu cepat dikerjakan.

Halaman 2 dari 4
(aan/rdp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads