Dari data yang ada di Radar COVID-19 Pemprov Jatim, Surabaya menjadi wilayah yang paling banyak penambahan pasien positif COVID-19.
Tercatat sebelum PSBB jilid 1 diterapkan 26 April 2020 lalu, jumlah pasien positif COVID-19 di Surabaya ada 372 orang. Setelah melewati 2 kali PSBB, jumlah kasus positif COVID-19 di Surabaya melesat menjadi 2.095 kasus atau ada tambahan 1.723 kasus.
Di Sidoarjo, sebelum PSBB jilid 1 diterapkan, terdapat 81 kasus positif COVID-19. Setelah 2 kali PSBB, kasus Corona di Sidoarjo bertambah 452 kasus menjadi 533 kasus positif COVID-19.
Sedangkan di Gresik, sebelum PSBB, ada 22 kasus positif COVID-19. Setelah 2 kali PSBB, kasus Corona di Gresik juga naik 110 kasus menjadi 132 kasus positif COVID-19.
Jika digabung total penambahan kasus di Surabaya Raya selama PSBB jilid 1 dan 2, maka ada tambahan 2.285 kasus positif Corona. Sebelum PSBB, di 3 wilayah tersebut ada 475 kasus setelah PSBB ada 2.760 kasus positif COVID-19.
Melihat angka tersebut, tentu kenaikan masih sangat masif. Apalagi, menurut Ketua Satgas Kuratif Penanganan COVID-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, salah satu indikator keberhasilan PSBB adalah grafik angka pertambahan kasus landai dan tidak naik turun.
"Salah satu indikator, tentu grafik jadi landai. Tentunya pasien yang sembuh juga meningkat kalau bisa 50 persen dari jumlah kasus. Kesadaran masyarakat menjadi penting," kata Joni.
Sementara Koordinator PSBB Jatim, Heru Tjahjono mengatakan pihaknya terus melakukan tes secara massal. Diawali dengan rapid test, bila reaktif akan dilanjutkan ke tahap Swab.
"Ini nanti Mei massal lonjakannya tinggi. Nanti Juni akan landai. Rapid test akan massif, maka jumlahnya banyak. Jadi yang digaruk banyak. Mei ini akan banyak, nanti Juni akan landai," terangnya. (fat/fat)