Setelah mengisolasi dua RT di Kelurahan Joyotakan, Pemkot Solo berlanjut melakukan rapid test. Ada 247 orang dari 97 keluarga yang menjalani rapid test untuk mendeteksi dugaan terpapar virus Corona (COVID-19).
Rapid test dilakukan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo siang tadi. Meski sempat ada yang menolak, pelaksanaan rapid test berlangsung lancar.
"Sempat ada balita yang menolak karena takut, tapi sudah diambil sampelnya. Cukup lancar," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) DKK Solo, Tenny Setyoharini saat dimintai konfirmasi, Rabu (20/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah, Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Solo, Ahyani, mengatakan hasil rapid test belum diumumkan hari ini. Pihaknya masih akan menganalisis hasil tes itu.
"Kita analisis dahulu seperti apa hasilnya. Nanti kalau ada yang reaktif akan kami lanjutkan tes swab PCR (polymerase chain reaction)," ujar Ahyani dalam jumpa pers di Balai Kota.
Sementara untuk karantina wilayah masih akan diterapkan hingga 14 hari. Pihaknya memastikan akan memenuhi kebutuhan pangan seluruh warga.
"Kami minta warga masih tetap di rumah. Karantina tetap 14 hari. Kebutuhan logistik kita pasok terus," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang warga di kampung tersebut dinyatakan positif COVID-19. Hasil pelacakan menunjukkan bahwa pasien tersebut sempat salat berjemaah di masjid setempat.
Beberapa orang yang kontak dengan pasien tersebut menjalani rapid test. Dari 10 orang yang reaktif, ada dua bocah 1 tahun dan 2 tahun yang dinyatakan positif COVID-19. Dua RT di wilayah itu pun terpaksa diisolasi.