Presiden Joko Widodo (Jokowi) melaporkan bahwa persentase penyaluran bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari Dana Desa dan bansos tunai belum mencapai 50 persen. Jokowi meminta agar permasalahan data calon penerima BLT Desa dan bansos tunai segera diselesaikan.
"Laporan terakhir yang saya terima BLT desa baru kurang lebih 15 persen. Kemudian bansos tunai baru kurang lebih 25 persen," kata Jokowi dalam ratas penanganan COVID-19 yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (18/5/2020).
Laporan yang diterima Jokowi, penyaluran BLT Desa dan bansos tunai akan selesai minggu ini. Dia menitikberatkan terhadap masalah sinkronisasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) dengan non-DTKS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi saya juga mendapatkan informasi dari menteri desa maupun menteri sosial bahwa minggu ini akan selesai semuanya. Oleh sebab itu, kalau misalnya masih ada masalah pada data yang belum sinkron antara DTKS dan non-DTKS segera diselesaikan," terang Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga menginstruksikan jajarannya untuk memberi fleksibilitas terhadap pemerintahan di tingkat desa. Agar, sebut dia, pemerintah desa bisa dengan mudah menyalurkan, baik itu BLT Desa, bansos tunai maupun bantuan paket sembako.
"Beri fleksibilitas pada daerah terutama pemerintah desa untuk mengambil kebijakan operasionalnya di lapangan, sehingga akan memudahkan, tetapi tetap saja tetap akuntabilitasnya harus dijaga," sebut Jokowi.
Jokowi Minta Desa Fleksibel Ambil Kebijakan Soal Bansos:
(zak/fjp)