Seorang dokter terlibat cekcok mulut dengan petugas penjaga pos pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Padang-Pesisir Selatan (Pessel). Namun cekcok itu disebut disebabkan miskomunikasi.
"Saya nilai ini adalah masalah miskomunikasi saja, tidak perlu dibesar-besarkan," kata Dirut Semen Padang Hospital (SPH) Kolonel CKM (Purn) dr Farhaan Abdullah saat dihubungi detikcom, Kamis (14/5/2020).
"Karena petugas di pos PSBB atas perintah untuk ikut memutus penyebaran COVID ini dari satu daerah ke daerah yang lain. Dokter ini juga punya peran di sisi yang lain untuk maju di garda depan untuk lawan COVID-19 sesuai dengan talentanya," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dokter yang terlibat cekcok tersebut ialah dr M John Abrahim yang merupakan ASN yang bekerja di RSUD M Zein Painan. John juga menjadi dokter tamu dan terlibat dalam Tim COVID-19 di SPH.
Farhaan mengatakan John tiap hari melewati rute yang sama. Diketahui cekcok terjadi di pos batas Padang-Pessel, Jl Raya Bungus, simpang Sungai Pisang, Kelurahan Teluk Kabung Selatan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang.
Farhaan menyesalkan cekcok yang terjadi. Dia mengatakan semestinya tenaga kesehatan (nakes) tak dipersulit saat melintasi pos PSBB. Dia mengaku sudah bertanya kepada John terkait cekcok yang terjadi dan kemudian videonya viral di media sosial (medsos).
"Dokter tersebut tiap hari pulang-pergi Padang-Painan karena kerjanya di dua tempat. Dokter tersebut ada name tag bahwa dia adalah nakes seharusnya tidak usah dipersulit untuk lewat pos PSBB. Kalau saja petugas di pos tersebut juga bijak tentang hal ini karena ada Permenhub masa COVID-19 ini nakes ada kemudahan untuk lintas batas pos PSBB ini," ujar dia.
"Kemarin saya tanya dr John sendiri, sebetulnya dia dipanggil nggak sopan oleh Satpol PP. Jadi terjadilah dialog yang tidak enak. Cuma dr John ini dikasari omongannya. Lalu berkembang ada polisi segala macam. Cuma saya tidak membela dr John," ucap Farhaan.
![]() |
Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (13/5) sekitar pukul 14.35 WIB. Disebutkan, awalnya dokter tersebut merasa dua anggota Satpol PP yang pertama kali menghentikan mobilnya bersikap seperti preman.
Kasi Ops Korem 032 Wirabraja, Kolonel Sugiono, menceritakan awalnya mobil Mitsubishi Pajero bernopol BA-1649-BZ melintas dari arah Painan, Kabupaten Pessel, menuju Kota Padang dihentikan dua anggota Satpol PP untuk diperiksa KTP dan cek suhu badan. John yang mengemudikan mobil tersebut merasa sikap anggota Satpol PP tidak sopan.
"Mobil kendaraan Pajero yang dikendarakan oleh dr M John tersebut berhenti dan bilang ke kedua anggota Satpol PP Kota Padang tersebut 'kamu kurang sopan dan kayak preman' dan terjadi cekcok mulut," kata Kolonel Sugiono dalam keterangannya, Kamis (14/5).
Simak juga video Jokowi Bicara PSBB, PAD, hingga Ancaman Gelombang Kedua COVID-19:
Danpos Perbatasan Padang-Pessel Kapten Inf Azwar sempat hendak menampung aspirasi John. Kapten Azwar meminta John menjelaskan soal sikap kurang sopan anggota Satpol PP. Dia mengatakan akan menegur bila ada tindakan tim yang tidak sopan. Namun, dia memastikan para petugas bekerja sesuai SOP protokoler COVID-19.
Dalam video yang beredar, John juga terlihat sempat cekcok mulut dengan seorang anggota Satlantas Kota Padang Aiptu Mety. Cekcok dipicu saat dr John meninggalkan Aiptu Mety yang tengah berbicara kepadanya.
"Oknum dokter tersebut telah dua kali dihentikan oleh petugas Satgas COVID-19 batas Painan-Pessel dalam rangka PSBB untuk meminta menunjukkan KTP ataupun identitas lainnya, namun tidak pernah mau menunjukkan identitasnya," kata Kolonel Sugiono.
Petugas pos PSBB mengecek KTP karena hanya orang yang berdomisili di Padang yang bisa masuk ke Padang. Diduga, John emosional kepada petugas karena tak diizinkan masuk ke wilayah Kota Padang.
"Terjadinya tindakan arogansi dari oknum seorang dokter tersebut terhadap petugas Satgas COVID-19 di perbatasan Padang-Pessel dalam rangka PSBB diduga emosi karena tidak diizinkan masuk ke wilayah Kota Padang. Terkait dengan sikap arogansi oknum dokter tersebut perlunya kiranya pihak terkait/instansi yang bersangkutan memberikan teguran dan sanksi terhadap oknum dokter tersebut," kata Sugiono.
Hingga kemudian sekitar pukul 14.45 WIB, dr John meninggalkan lokasi. Kepada petugas yang ada di lokasi, John mengaku dari BNNP Sumbar. Momen John menyebut-nyebut BNNP Sumbar terjadi saat dia hendak meninggalkan pos batas Padang-Pessel. Hal itu dilakukan setelah John terlibat cekcok dengan petugas sekitar 10 menit.
"Pihak Pam Satgas COVID-19 menyuruh yang bersangkutan meninggalkan lokasi dan dr M John sempat berkata 'saya dari BNN Sumbar kalau cari saya di BNN Sumbar'," kata Sugiono.
![]() |
Sehari kemudian, John minta maaf telah menyatut BNNP Sumbar. John mengatakan dirinya bukan anggota BNNP Sumbar. Atas pernyataan yang pernah dibuatnya, dia menyampaikan permohonan maaf.
"Dengan ini saya mengakui bukan anggota atau personel ataupun juga PNS di BNN Sumbar. Untuk itu, dalam surat pernyataan ini saya menyampaikan permohonan maaf kepada Kepala BNN RI, kepala BNNP Sumbar, serta pihak-pihak yang dirugikan atas video yang beredar di berita dan postingan video pada jejaring sosial dan juga media sosial," ujar John dalam video yang diterima wartawan, Jumat (15/5).
Dia mengatakan cekcok terjadi secara spontan. Namun John tidak membahas atau menyinggung soal cekcok dalam video yang viral.
"Semua ini dikarenakan reaksi spontan saya. Untuk itu dengan surat ini dan pernyataan ini saya ucapkan terima kasih atas pengertian dan kelapangan dada dari semua pihak yang terlibat," kata John.