Dokter Cekcok dengan Petugas Pos PSBB, SPH: Miskomunikasi, Jangan Dibesarkan

Dokter Cekcok dengan Petugas Pos PSBB, SPH: Miskomunikasi, Jangan Dibesarkan

Jabbar Ramdhani, Jeka Kampai - detikNews
Kamis, 14 Mei 2020 20:19 WIB
Viral dokter menolak menunjukkan KTP cekcok dengan petugas PSBB Pos Batas Padang-Pessel (Screenshot video viral)
Viral dokter menolak menunjukkan KTP cekcok dengan petugas PSBB Pos Batas Padang-Pessel. (Screenshot Video Viral)
Jakarta -

Dirut Semen Padang Hospital (SPH) Kolonel CKM (Purn) dr Farhaan Abdullah angkat bicara soal cekcok seorang dokter dengan petugas pos pembatasan sosial berskala besar (PSBB) Padang-Pesisir Selatan (Pessel). Dia mengatakan insiden tersebut terjadi karena miskomunikasi.

"Saya nilai ini adalah masalah miskomunikasi saja, tidak perlu dibesar-besarkan, karena petugas di pos PSBB atas perintah untuk ikut memutus penyebaran COVID ini dari satu daerah ke daerah yang lain. Dokter ini juga punya peran di sisi yang lain untuk maju di garda depan untuk lawan COVID-19 sesuai dengan talentanya," kata Farhaan saat dihubungi detikcom, Kamis (14/5/2020).

Dia mengatakan dr M John Abrahim adalah ASN yang bekerja di RSUD Painan dan juga menjadi dokter tamu di SPH. Farhaan menyadari penerapan PSBB memang ketat dan dirinya menyayangkan terjadinya cekcok tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dokter tersebut tiap hari pulang-pergi Padang-Painan karena kerjanya di dua tempat. Dokter tersebut ada name tag bahwa dia adalah nakes (tenaga kesehatan) seharusnya tidak usah dipersulit untuk lewat pos PSBB. Kalau saja petugas di pos tersebut juga bijak tentang hal ini karena ada Permenhub masa COVID-19 ini nakes ada kemudahan untuk lintas batas pos PSBB ini," ujar dia.

Farhaan mengaku sudah sempat bertanya kepada John terkait insiden cekcok tersebut. Dia mengatakan insiden bermula saat John tersinggung atas kata-kata yang terlontar dari petugas.

ADVERTISEMENT

"Kemarin saya tanya dr Jhon sendiri, sebetulnya dia dipanggil nggak sopan oleh Satpol PP. Jadi terjadilah dialog yang tidak enak. Cuma dr Jhon ini dikasari omongannya. Lalu berkembang ada polisi segala macam. Cuma saya tidak membela dr Jhon," ucap Farhaan.

Sebelumnya, beredar video viral cekcok seorang dokter dengan personel TNI dan Polri yang bertugas menjaga pos perbatasan Padang-Pessel. Disebutkan, awalnya dokter tersebut merasa dua anggota Satpol PP yang pertama kali menghentikan mobilnya bersikap seperti preman.

Kasi Ops Korem 032 Wirabraja, Kolonel Sugiono, menjelaskan insiden terjadi pada Rabu (13/5/2020) sekitar pukul 14.35 WIB di pos batas Padang-Pessel, Jl Raya Bungus, simpang Sungai Pisang, Kelurahan Teluk Kabung Selatan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang.

Awalnya mobil Mitsubishi Pajero bernopol BA-1649-BZ melintas dari arah Painan, Kabupaten Pessel, menuju Kota Padang dihentikan dua anggota Satpol PP untuk diperiksa KTP dan cek suhu badan. Namun dokter yang mengemudikan mobil tersebut merasa kedua anggota Satpol PP tidak sopan.

"Mobil kendaraan Pajero yang dikendarakan oleh dr M John tersebut berhenti dan bilang ke kedua anggota Satpol PP Kota Padang tersebut 'kamu kurang sopan dan kayak preman' dan terjadi cekcok mulut," kata Kolonel Sugiono dalam keterangannya, Kamis (14/5).

Pengecekan KTP dilakukan hanya orang yang berdomisili di Padang yang bisa masuk ke Padang. "Yang bisa masuk ke kota Padang hanya yang memiliki KTP Kota Padang," kata Kolonel Sugiono.

Diduga, dr John emosional kepada petugas karena tak diizinkan masuk ke wilayah Kota Padang.

"Terjadinya tindakan arogansi dari oknum seorang dokter tersebut terhadap petugas Satgas COVID-19 di perbatasan Padang-Pessel dalam rangka PSBB diduga emosi karena tidak diizinkan masuk ke wilayah Kota Padang. Terkait dengan sikap arogansi oknum dokter tersebut perlunya kiranya pihak terkait/instansi yang bersangkutan memberikan teguran dan sanksi terhadap oknum dokter tersebut," kata dia.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads