Gejolak PSBB Sumbar: Dilawan Anggota Dewan, Kini Hadir Dokter Arogan

Round-Up

Gejolak PSBB Sumbar: Dilawan Anggota Dewan, Kini Hadir Dokter Arogan

Tim detikcom - detikNews
Jumat, 15 Mei 2020 09:08 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Padang -

Penerapan PSBB di Sumatera Barat (Sumbar) belum berjalan mulus lantaran masih ada warga yang ditegur karena tak patuh aturan. Gejolak muncul dari anggota dewan hingga dokter.

Anggota DPRD Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat dari Fraksi Gerindra, Martias sempat jadi sorotan lantaran terlibat cekcok dengan petugas jaga PSBB. Ketika itu, Martias menolak untuk diperiksa dan sempat marah saat diingatkan untuk mengenakan masker.

Peristiwa itu diketahui terjadi di check point perbatasan Kabupaten Pasaman dengan Kabupaten Agam, tepatnya di Salareh Aia Jambatan Masang, Selasa (12/5). Martias menumpang mobil Pajero Sport bernomor polisi BA-1240-DA.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cekcok antara Martias dengan petugas penjagaan PSBB pun viral. Dalam video berdurasi 1 menit 34 detik itu, terdengar Martias berkilah dengan mengatakan bahwa maskernya hilang dalam mobil tersebut.

"Kita sedang PSBB Pak, jadi harus diperiksa. Biasa saja Bapak menjawab, nggak usah begitu. Kami menjalankan tugas. Kalau Bapak wakil rakyat, harusnya tunjukkan. Jangan kayak gitu," saran petugas berbaju BPBD Agam yang mengaku sebagai penanggung jawab posko check point tersebut.

ADVERTISEMENT

"Ada masker saya di sini tadi, nggak ketemu lagi," jawab Martias sambil menunjuk-nunjuk arah dalam mobilnya.

"Kalau Bapak sopan tadi nggak kaya gini Pak, makanya kami kasih tahu. APB itu untuk kebutuhan sendiri dan disediakan sendiri," sambung petugas lain yang menggunakan pakaian Dinas Perhubungan.

Aksi Martias itu berbuntut teguran dari partainya. Teguran itu tertuang dalam surat bernomor 01/SP/DPC-Gerindra/Pasaman.05/2020 tertanggal 12 Mei 2020. Teguran itu merupakan instruksi dari Ketua DPD Gerindra Sumbar, Andre Rosiade.

Selain mendapat teguran dan harus meminta maaf secara terbuka, Martias juga diwajibkan untuk membagi-bagikan 2.000 paket sembako dan 5.000 masker bagi masyarakat terdampak virus Corona (COVID-19). Ini merupakan bentuk hukuman dari partai.

Pembagian paket bantuan itu harus sudah dimulai minimal pada Senin (18/5) mendatang dan akan diawasi oleh DPD. Andre berharap insiden yang dialami Martias jadi pembelajaran bersama.

Simak video Ribut dengan Petugas PSBB, Anggota DPRD Pasaman Minta Maaf:

Selang sehari, cekcok antara petugas PSBB dengan warga kembali terjadi. Kali ini melibatkan seorang dokter.

Insiden cekcok mulut antara dokter dan petugas terjadi pada Rabu (13/5) sekitar pukul 14.35 WIB di pos batas Padang-Pessel, Jl Raya Bungus, simpang Sungai Pisang, Kelurahan Teluk Kabung Selatan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang. Peristiwa ini juga viral.

Dalam video yang beredar tampak dokter tersebut berbicara sembari menunjuk muka personel TNI dan Polri. Disebutkan, awalnya dokter tersebut merasa dua anggota Satpol PP yang pertama kali menghentikan mobilnya bersikap seperti preman.

Kasi Ops Korem 032 Wirabraja, Kolonel Sugiono, awalnya mobil Mitsubishi Pajero bernopol BA-1649-BZ melintas dari arah Painan, Kabupaten Pessel, menuju Kota Padang dihentikan dua anggota Satpol PP untuk diperiksa KTP dan cek suhu badan. Namun, dokter yang mengemudikan mobil merasa kedua anggota Satpol PP tidak sopan.

"Mobil kendaraan Pajero yang dikendarakan oleh dr M John tersebut berhenti dan bilang ke kedua anggota Satpol PP Kota Padang tersebut 'kamu kurang sopan dan kayak preman' dan terjadi cekcok mulut," kata Kolonel Sugiono dalam keterangannya, Kamis (14/5/2020).

Selain itu, Dokter John juga diketahui sempat cekcok mulut dengan seorang anggota Satlantas Kota Padang Aiptu Mety. Cekcok dipicu saat dr John meninggalkan Aiptu Mety yang tengah berbicara kepadanya. Diduga, dr John emosional kepada petugas karena tak diizinkan masuk ke wilayah Kota Padang.

Sementara itu, Dirut Semen Padang Hospital (SPH) Kolonel CKM (Purn) dr Farhaan Abdullah mengatakan insiden tersebut terjadi karena miskomunikasi. Dia mengatakan dr John Abrahim adalah ASN yang bekerja di RSUD Painan dan juga menjadi dokter tamu di SPH. Farhaan menyadari penerapan PSBB memang ketat dan dirinya menyayangkan terjadinya cekcok tersebut.

"Saya nilai ini adalah masalah miskomunikasi saja, tidak perlu dibesar-besarkan, karena petugas di pos PSBB atas perintah untuk ikut memutus penyebaran COVID ini dari satu daerah ke daerah yang lain. Dokter ini juga punya peran di sisi yang lain untuk maju di garda depan untuk lawan COVID-19 sesuai dengan talentanya," kata Farhaan.

Farhaan mengaku sudah sempat bertanya kepada John terkait insiden cekcok tersebut. Dia mengatakan insiden bermula saat John tersinggung atas kata-kata yang terlontar dari petugas.

"Kemarin saya tanya dr Jhon sendiri, sebetulnya dia dipanggil nggak sopan oleh Satpol PP. Jadi terjadilah dialog yang tidak enak. Cuma dr Jhon ini dikasari omongannya. Lalu berkembang ada polisi segala macam. Cuma saya tidak membela dr Jhon," ucap Farhaan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads