"Stok darah saat ini menipis untuk PRC darah merah golongan A, AB kosong dan 0 menipis 10. Krisis darah terjadi sejak sepekan belakangan terutama sejak diintensifkan penerapan PSBB," kata Kepala Humas UTD PMI Kota Surabaya Triksi Hendria kepada detikcom, Jumat (15/5/2020).
Triksi mengatakan, habisnya stok darah itu karena aktivitas masyarakat untuk mendonorkan darah kian menurun. Bahkan penurunannya per hari bisa sampai 50%.
"Karena aktivitas masyarakat donor darah menjadi menurun. Biasanya per hari 400 pendonor sekarang hanya sekitar 200 pendonor," jelasnya.
Saat ini, stok darah yang masih banyak yakni PRC golongan darah B, sebanyak 186 kantong darah.
Untuk menarik minta pendonor meski di tengah pandemi Corona dan Ramadhan 2020, PMI Surabaya membuat upaya donor darah Ramadhan pada 18-20 Mei pukul 09.00 - 20.00 WIB di Jalan Embong Ploso No. 7-15. Nantinya, PMI akan berkerja sama dengan LSM donor darah.
Bagi masyarakat yang bersedia mendonorkan darahnya, akan mendapatkan berbagai gift dari PMI. Maka, pihaknya mengimbau masyarakat untuk mendonorkan darahnya.
"Bagi yang berhasil donor akan mendapat paket sembako, jaket, tshirt dan paket MCD," ujarnya.
"Jangan takut donor, karena aman dan sehat. Kami juga sudah menerapkan sesuai dengan protokol kesehatan dan pemeriksaan syarat donor, usia mimal 17, berat badan minimal 46, kadar HB minimal 12,5 gram deciliter, tensi darah normal untuk wanita tidak sedang hamil dan menyusui. Yang jelas kondisinya sehat," paparnya.
Bagi masyarakat juga tak perlu kawatir selama donor darah, UTD PMI Kota Surabaya menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 seperti disinfektan gedung dan ruangan secara rutin, penerapan physical distancing, deteksi suhu tubuh, cuci tangan menggunakan hand sanitizer dan pemberian masker. (fat/fat)