Jubir Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti menjelaskan pasien positif yang dilaporkan sembuh adalah dokter wanita berusia 37 tahun. Warga Kecamatan Srengat ini awalnya PDP pertama dari klaster pelatihan petugas haji.
Sepekan pulang dari pelatihan, pasien mengalami gejala klinis. Pasien dirawat di RSUD Mardi Waluyo, Kota Blitar. Hasil swab-nya kemudian dilaporkan negatif dan dinyatakan sembuh pada 1 April 2020.
Namun, selang 14 hari usai masa isolasi mandiri, pasien mengalami gejala klinis mengarah Corona, sehingga kembali dirawat di rumah sakit. Hasil rapid test reaktif, sehingga pada 15 April dilakukan tes swab. Pada 28 April, hasil tes swab keluar dan dilaporkan positif.
"Pasien kembali diisolasi di rumah sakit. Di tes swab keempat, kami terima hasilnya 12 Mei dilaporkan sudah negatif dan sembuh," jelas Krisna kepada detikcom, Rabu (13/5/2020).
Sementara itu, sembilan pasien positif terdiri atas empat masih diobservasi di rumah sakit, dua dinyatakan sembuh, dan tiga meninggal dunia. Hingga 12 Mei, terdata sembilan pasien positif tersebar di delapan kecamatan di Kabupaten Blitar, yakni Kecamatan Wates, Bakung, Selopuro, Binangun, Nglegok, Ponggok, Srengat, dan Panggungrejo.
Dari sembilan pasien positif itu, lima di antaranya berasal dari klaster pelatihan petugas haji Surabaya. Mereka mengikuti acara itu di Asrama Haji Surabaya pada 9-18 Maret 2020. Satu petugas haji yang positif Corona dari Kecamatan Ponggok telah meninggal dunia.
Sedangkan satu petugas haji dari Kecamatan Wates menulari seorang dokter yang merawatnya selama isolasi mandiri. Di kemudian hari, menyusul juga menulari istrinya. Pasutri itu kini diisolasi di rumah sakit rujukan Kabupaten Blitar. (fat/fat)