.webp)
Stasiun dan terminal bus di Klaten tetap sepi dari pemudik meskipun pemerintah telah mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan orang dalam rangka percepatan penanganan virus Corona atau COVID-19. Tidak ada satupun penumpang yang turun di stasiun maupun terminal.
"Dari laporan hari ini, pemudik yang turun di stasiun dan terminal nol. Tidak ada," ungkap Plt Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Klaten, Sudiarsono pada detikcom, Senin (11/5/2020).
Menurut Sudiarsono, di stasiun belum ada kereta api antarkota yang melintas. Yang ada hanya kereta api Prambanan ekspress (Pramex).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di terminal bus AKAP jarak jauh tidak ada yang masuk. Hanya bus AKAP reguler seperti bus jurusan Yogya-Solo yang masuk," lanjut Sudiarsono.
Satu-satunya pemudik terakhir yang turun di Terminal Klatem, tutur Sudiarsono, tiba pada Minggu (10/5). Pemudik tersebut seorang anak buah kapal (ABK) yang bekerja di Italia.
"Pemudik itu ABK dari Itali turun di Solo tetapi pulang ke Klaten naik bus AKAP reguler jurusan Yogya-Solo. Sudah didata, diperiksa dan kami sampaikan ke camat dan gugus tugas kabupaten," sambung Sudiarsono.
Kebijakan pembatasan perjalanan orang, terang Sudiarsono belum berdampak di Klaten. Sebab menurutnya kebijakan itu bukan untuk masyarakat umum.
"Kebijakan itu yang saya pahami diperuntukkan bagi perjalanan pejabat atau petugas dalam rangka penangan COVID-19. Jadi bukan untuk masyarakat umum yang bisa mudik," tambah Sudiarsono.
Koordinator Terminal Ir Soekarno, Klaten, Marjono menambahkan belum ada satupun bus AKAP jarak jauh yang masuk di terminal tersebut. Jumlah pemudik pun beberapa hari terakhir nol.
"Hari ini tidak ada pemudik yang turun. Hari Minggu, tanggal 10 Mei 2020 ada satuorang pemudik dari Italia pekerjaan ABK transit Solo naik bus turun di Terminal Klaten," jelas Marjono.
Mengantisipasi pemudik, terang Marjono, terminal memberlakukan protokol virus Corona. Mulai pemeriksaan suhu dan pendataan.
"Ya seperti Protap COVID. Di terminal kita sterilkan, kita cek suhu dan langsung kita laporkan ke tim gugus tugas kabupaten," lanjut Marjono.
