Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melalui Gugus Tugas COVID-19 mengumumkan adanya klaster swalayan Indogrosir Sleman. Pemkab Sleman pun segera melakukan rapid test bagi pengunjung Indogrosir yang belanja pada 19 April hingga 4 Mei sebagai deteksi awal penyebaran COVID-19.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman, Joko Hastaryo menjelaskan hingga siang ini sudah ada 1.340 orang yang mendaftar untuk melakukan rapid test. Pihaknya saat ini tengah menyiapkan lokasi rapid test massal di GOR Pangukan, Tridadi, Sleman.
"Ada 1.340 orang yang terdaftar. Mereka yakni yang memenuhi syarat seperti ber-KTP Sleman dan punya bukti struk belanja pada tanggal yang ditentukan. Kemudian ada 300-an warga yang tidak memenuhi syarat," kata Joko saat ditemui di GOR Pangukan, Senin (11/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Joko menjelaskan dengan banyaknya warga yang menjalani rapid test, diperlukan lokasi untuk isolasi khususnya bagi yang hasil tesnya reaktif. Sesuai dengan kebijakan Pemkab Sleman, bagi warga yang reaktif saat rapid test harus isolasi di rumah sakit.
"Namun karena tempat isolasi di rumah sakit juga terbatas kami siapkan alternatif di Asrama Haji Yogya," jelasnya.
Joko menyebut saat ini para penghuni Asrama Haji bakal dipulangkan untuk menjalani isolasi mandiri. Sebab, lokasi tersebut akan disiapkan untuk karantina para pengunjung Indogrosir Sleman yang hasilnya reaktif.
"Jadi penghuni shelter Asrama Haji yang ODP itu akan kami pindahkan karena khusus untuk menangani hasil rapid test, kapasitas yang kami sediakan di asrama itu sekitar 150-an kamar," jelasnya.