Ditlantas Polda Jabar mencatat ada puluhan ribu kendaraan yang ditindak saat hendak masuk ke perbatasan Jabar selama Ops Ketupat Lodaya 2020 yang digelar 24 April-8 Mei, yang berbarengan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jabar. Dirlantas Polda Jabar Kombes Eddy Djunaedi menyebut ada sekitar 59 kendaraan travel gelap yang terjaring dalam operasi terpadu tersebut.
Travel gelap itu, menurut Eddy, beroperasi dengan memanfaatkan tak diizinkannya transportasi umum karena kebijakan larangan mudik dari pemerintah pusat. "Ada 63 surat tilang untuk pemudik yang nakal, untuk travel gelap ada 59 travel yang kita tindak," kata Eddy, Sabtu (9/5/2020).
Secara umum, ujar Eddy, terdapat 47.749 kendaraan yang diputarbalikkan karena terindikasi mudik atau tak memenuhi syarat perjalanan di tengah pandemi ini. Tindakan putar balik itu rata-rata diberikan kepada pengendara yang berasal dari DKI Jakarta dan sebagian kecil dari Jawa Tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 47.749, dengan rincian 29.077 motor, 16.941 mobil dan 1731 kendaraan umum," kata Eddy.
Pemeriksaan tak hanya di jalur tol, di jalur non-tol, yakni di pos penyekatan Tanjung Pura, pihaknya menindak 1.417 kendaraan yang didominasi oleh sepeda motor. Rinciannya 1.364 sepeda motor, 49 mobil pribadi dan empat unit kendaraan umum.
"Yang melanggar ini kebanyakan pemudik, dengan menggunakan sepeda motor," ucapnya.
Eddy mengatakan Ops Ketupat Lodaya 2020 ini, selain untuk menekan angka penyebaran COVID-19 dengan menghalau pemudik, juga untuk menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas di wilayah Polda Jabar.
"Kita masih lakukan upaya persuasif dengan mengedepankan humanis, dengan cara memutar balikkan. Kalau berulang kali baru kita upaya untuk penilangan," kata Eddy.
(yum/bbn)