"Istri mantan guru asal Papua yang pulang ke Kecamatan Ledokombo, Jember beberapa waktu lalu," kata Kepala Diskominfo Jember Gatot Triyono, Sabtu (9/5/2020).
Mantan guru asal Papua itu meninggal pada 9 April 2020 lalu di RSD dr. Soebandi, Jember. Lima hari kemudian, hasil swab almarhum keluar yang menyatakan positif COVID-19.
Gatot menjelaskan, untuk istri dari mantan guru asal Papua itu, setelah suaminya dinyatakan positif COVID-19 langsung dibawa ke rumah sakit untuk menjalani isolasi.
"Statusnya ODP, dan 15 April 2020 dirapid test, hasil negatif (non reaktif). Kemudian 25 April 2020 dirapid tes lagi, hasil positif (reaktif). Pada hari yang sama langsung dilakukan swab tes juga," katanya.
Kemudian pada tanggal 28 April 2020, lanjut Gatot, pasien menunjukkan gejala demam. Sehingga naik status menjadi PDP.
"Kemudian kemarin hasil swab tes keluar positif," ungkapnya.
Sementara itu, pasien positif COVID-19 satu lagi juga merupakan warga Kecamatan Ledokombo yang juga saudara dari perempuan itu. Mereka selama ini memang tinggal satu rumah.
"Saya tidak tahu saudaranya ini laki atau perempuan, tapi tinggal serumah dan menjalani isolasi," kata Gatot.
"Pada tanggal 17 April 2020 dirapid tes negatif (non reaktif). Dilanjutkan rapid tes kedua, 26 April 2020 dan hasilnya positif (reaktif). Terus pada hari yang sama dilakukan swab tes, hasilnya keluar sekarang menjadi positif COVID-19," imbuhnya.
Apakah kedua pasien positif tambahan ini dirawat di RSD dr. Soebandi? "Saya tidak tahu, yang jelas saat ini isolasi dan menjalani perawatan di rumah sakit," jawab Gatot.
Menurut hasil rekap Pemkab Jember hingga saat ini, pasien positif COVID-19 berjumlah 14 orang. Dengan rincian, 12 dirawat, 1 sembuh dan 1 meninggal. (iwd/iwd)