Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah harus meminta maaf ke warganya akibat aksi Satpol PP yang dinilai kebablasan dalam menegakkan aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Kota Makassar. Usai permohonan maaf Nurdin itu, Satpol PP kini siap bersikap santun.
Kepala Satpol PP Makassar Iman Hud mengatakan pihaknya akan mengubah pola penegakan hukum bagi warga ataupun pihak yang bandel saat PSBB tahap kedua di Kota Makassar yang mulai berlaku Jumat (8/5) hingga Kamis (21/5) mendatang. Jika pada PSBB tahap pertama Satpol PP terkesan represif, kini akan lebih santun dan persuasif.
"Harus mengedepankan persuasif, lebih simpati begitu. Jadi kami akan mengubah sistemnya. Mungkin pada saat penertiban atau saat mengimbau, kami menggunakan Satpol PP perempuan lah supaya lebih humanis. Itu harapan Bapak Gubernur," kata Iman kepada detikcom di Makassar, Kamis (7/5/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Personel Satpol PP wanita dinilai lebih tepat untuk memahamkan aturan PSBB bagi warga yang kedapatan melanggar aturan PSBB. "Jadi mungkin kami gunakan Satpol PP perempuan lebih banyaklah. Jadi kepada toko-toko (nonsembako) yang buka, perempuan yang datang menegur," ujarnya.
Tindakan Satpol PP yang represif dalam menegakkan aturan di PSBB Makassar tahap satu memang menjadi perhatian khusus Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah saat rapat evaluasi pelaksanaan PSBB. Nurdin meminta agar tidak ada lagi Satpol PP yang menegur warga dengan kata-kata yang tidak pantas dan melakukan penyemprotan dengan air. Iman pun menegaskan pihaknya siap menjalankan seluruh arahan Nurdin dan Pj Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb.
"Kalau kami Satpol PP jelas, ini kan hierarki ya, apa pun dari pimpinan, Gubernur kan wakil pusat di daerah, kemudian begitu pula dengan Wali Kota, sehingga apa yang menjadi arahan Bapak Pimpinan, baik Gubernur maupun Wali Kota, akan menjadi dasar kami dalam melakukan pengawasan, imbauan, atau penindakan dalam penerapan PSBB tahap kedua," tegasnya.
Sama halnya dengan Nurdin yang meminta maaf kepada masyarakat karena Satpol PP sudah kebablasan dalam menegakkan aturan PSBB, Iman juga meminta maaf kepada warga Makassar.
"Jadi kami juga merasa bahwa mungkin ada hal-hal yang tidak berkenan, saya juga memohon maaf," ujarnya.
Meski dinilai kebablasan oleh Gubernur, Iman memastikan sikap anggotanya di PSBB Makassar tahap pertama adalah murni untuk menegakkan aturan PSBB. Hal ini agar Makassar benar-benar terbebas dari virus Corona (COVID-19) hingga nantinya warga kembali hidup normal.
"Tujuannya kan (sama-sama) untuk mencegah, cuma ini perintah pimpinan (untuk tidak kasar). Polanya itu berubah, jadi yang tadinya kita agak keras, kemudian melakukan penyiraman, maka tidak ada lagi penyiraman, tidak ada lagi keras, artinya arogansi apa semuanya, itu kita ubah polanya jadi lebih santun," katanya.
Nurdin Abdullah sebelumnya menyayangkan aksi jajaran di bawahnya khususnya Satpol PP yang kebablasan saat menegakkan aturan PSBB di Makassar. Nurdin pun meminta maaf kepada masyarakat.
"Kita sudah mengevaluasi bahwa kita minta maaf kepada rakyat, pada masyarakat bahwa pada 14 hari (PSBB) ini tentu masih ada oknum-oknum, ada aparat kita terutama di Satpol PP yang ya berlaku tidak sepantasnya di tengah-tengah masyarakat, itu kita minta maaf," kata Nurdin di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Jalan Jenderal Sudirman, Makassar, Rabu (6/5).