Penolakan ambulans pengangkut jenazah yang diduga korban virus Corona masih menyisakan duka bagi keluarga. Pasalnya, jenazah sempat ditolak sebanyak dua kali di lokasi berbeda.
Kejadian tersebut bermula ketika sebuah video viral di media sosial. Terekam sebuah mobil ambulans yang membawa jenazah Sunandar (63) diadang oleh sekumpulan warga di Kampung Boncel, Desa Bojong Emas, Kecamatan Solokan Jeruk, Kabupaten Bandung (25/3).
Hal tersebut disampaikan salah seorang anak yang menjadi korban penolakan jenazah, Nurasiah. Ia menyampaikan, jenazah sang ayah sempat ditolak sebanyak dua kali sebelum akhirnya dimakamkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bojongemas itu nama desanya, sedangkan yang menolak itu Kampung Boncel sama Kampung Randukurung. Dua kampung itu masuk ke Desa Bojongemas," kata Nurasiah kepada detikcom melalui pesan singkat, Senin (4/4/2020).
Rencananya, jenazah akan dimakamkan di makam keluarga, dekat rumah orang tua almarhum di Kampung Boncel. Lokasi tersebut sesuai dengan permintaan almarhum sebelum meninggal.
Namun saat akan masuk ke kampung tersebut, mobil diadang oleh sekumpulan warga. Mereka menutup jalan dan meneriaki orang yang di dalam.
"Ketika mau memasuki Kampung Boncel, warga menghadang seperti yang ada di video tersebut. Kami bisa apa jika warga sudah menolak keras seperti itu," tutur Nur.
Mobil pun putar arah, mereka menuju lokasi pemakaman umum di kampung sebelah, Kampung Randukurung. Namun sayang, untuk kedua kalinya jenazah tersebut ditolak warga.
"Sesampainya di sana, mereka (warga) pun menolak," tuturnya.
Keluarga merasa kewalahan dan kebingungan dengan perilaku warga yang menolak. Padahal, jenazah belum diketahui pasti terinfeksi positif virus Corona. Karena sebelumnya, ia memiliki riwayat penyakit asam urat, asam lambung hingga radang tenggorokan.
Simak juga video Eks Mantu Kena Corona, Nenek Pemandi Jenazah Dikucilkan Warga:
Selain itu, ia pun dikenal sebagai tokoh agama di desa tersebut. Namun, warga ketakutan karena diduga ia terinfeksi virus Corona.
Sebelumnya, ia sudah melakukan swab test di Rumah Sakit Umum Daerah Majalaya, namun hasilnya hingga hari ini belum keluar. Meski begitu, jenazahnya pun sudah terbungkus sesuai dengan protokol penanganan jenazah Corona.
Akhirnya, muncul sebuah usul agar jenazah dimakamkan di makam keluarga di Kampung Randukurung. Akhirnya, jenazah pun dapat dimakamkan walaupun menyisakan kisah pilu.
"Untungnya ada saudara dari pihak kakek yang menawarkan dengan sangat ikhlas untuk dimakamkan di samping makam almarhum kakek kami. Masih bertempat di Kampung Randukurung hanya saja pemakaman keluarga," ujar Nur.
Selain itu, setelah kejadian tersebut warga dari Kampung Randukurung telah meminta maaf kepada keluarga korban. Sedangkan warga dari Kampung Boncel sedang dilakukan penyelidikan oleh pihak kepolisian.
Kasus penolakan ini sedang dalam penyelidikan pihak kepolisian dari Polresta Bandung. Pihak kepolisian sudah membentuk tim dan mencari informasi terkait penolakan tersebut.
"Pihak kami berharap yang menolak jenazah di video tersebut segera diberi hukuman yang seharusnya. Dan harapan ke depannya, semoga pemerintah sekitar, khususnya desa, lebih memperhatikan warganya," pungkasnya.