Pemkot Surabaya Protes Disebut Lambat Tangani Corona Klaster Sampoerna

Pemkot Surabaya Protes Disebut Lambat Tangani Corona Klaster Sampoerna

Esti Widiyana - detikNews
Sabtu, 02 Mei 2020 18:19 WIB
Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M. Fikser
M Fikser dan Kadinkes Surabaya (Foto file: Esti Widiyana/detikcom)
Surabaya -

Kasus positif Corona di Surabaya setiap harinya mengalami peningkatan. Pemkot Surabaya pun mengaku sangat serius dalam penanganannya. Seperti yang terjadi di PT HM Sampoerna ditemukan puluhan karyawan berstatus positif Corona.

Namun, penanganan Corona yang dilakukan Pemkot Surabaya justru dianggap lambat oleh Gubernur Khofifah. Sebab pada 14 April PT HM Sampoerna sudah melapor ke Dinkes Surabaya, namun tak langsung ditindaklanjuti.

Menanggapi pernyataan Khofifah, Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya M. Fikser pun langsung membantah. Dia mengatakan, meski laporan tidak lengkap, tapi dinkes sudah turun untuk mengkonfirmasi ke rumah sakit (RS).

"Pemkot tidak pernah terlambat, walaupun laporan tidak lengkap, teman-teman (dinkes) turun jemput bola tiap hari melakukan konfirmasi ke RS. Setelah dapat data turun mencari pasien yang sudah kontak dengan siapa saja data itu diawasi, baik itu PDP, ODP kita cek mereka siapa saja," jelas Fikser kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Sabtu (2/5/2020).

Pihaknya pun juga sudah memanggil perusahaan pada 16 April dan menyampaikan jika terdapat karyawan yang positif Corona. Fikser menegaskan bukan perusahaan yang melapor, melainkan pemkot yang memanggil.

"Kita memanggil perusahaan ada kesepakatan (Menutup 14 hari), kita memanggil perusahaan itu bukan perusahaan yang lapor, akhirnya kita tahu dengan data yang memang tidak jelas. Di RS tidak mungkin kasih tahu kerja di mana-mana. Informasi itu tidak sempurna tapi pencarian itu sempurna," urainya.

"Kita pemkot yang memanggil perusahaan tersebut, yang menemukan kasus itu dari dinkes berdasarkan informasi dari RS," tambahnya.

Sebelumnya kasus Corona PT HM Sampoerna bermula dari dua karyawan berinisial (PS) melakukan pemeriksaan ke klinik, Kamis (2/4).

"Lalu dirujuk ke rumah sakit (RS) daerah Darmo tanggal 9 April. Lalu tanggal 13 April PS ini melakukan pemeriksaan tes swab di RS berbeda, tanggal 15 April masuk RS. Kami (pemkot) setiap harinya melakukan tracing," katanya.

Sementara Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan dua karyawan itu tertular dari lingkungan pabrik sendiri.

"Dua orang itu tertular dari lingkungan Sampoerna sendiri antar karyawan. Jadi ada transmisi lokal," katanya.

Pemkot juga memfasilitasi karyawan yang tengah menjalani isolasi di salah satu hotel di wilayah Surabaya Timur. Bahkan sedang dicarikan ratusan tempat tidur.

"Kami pun, pemkot memfasilitasi mencarikan tempat tidur 104 untuk karyawan Sampoerna (isolasi)," ujarnya.

Untuk itu, Pemkot Surabaya mengimbau perusahaan terkait untuk menerapkan protokol kesehatan perkantoran yang telah ditetapkan. Di antaranya menerapkan physical distancing atau jaga jarak, perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), cuci tangan dengan sabun, menggunakan masker, dan menjaga stamina dengan minum vitamin.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.