Kasus positif Corona di Surabaya setiap harinya mengalami peningkatan. Pemkot Surabaya pun mengaku sangat serius dalam penanganannya. Seperti yang terjadi di PT HM Sampoerna ditemukan puluhan karyawan berstatus positif Corona.
Namun, penanganan Corona yang dilakukan Pemkot Surabaya justru dianggap lambat oleh Gubernur Khofifah. Sebab pada 14 April PT HM Sampoerna sudah melapor ke Dinkes Surabaya, namun tak langsung ditindaklanjuti.
Menanggapi pernyataan Khofifah, Koordinator Protokol Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya M. Fikser pun langsung membantah. Dia mengatakan, meski laporan tidak lengkap, tapi dinkes sudah turun untuk mengkonfirmasi ke rumah sakit (RS).
"Pemkot tidak pernah terlambat, walaupun laporan tidak lengkap, teman-teman (dinkes) turun jemput bola tiap hari melakukan konfirmasi ke RS. Setelah dapat data turun mencari pasien yang sudah kontak dengan siapa saja data itu diawasi, baik itu PDP, ODP kita cek mereka siapa saja," jelas Fikser kepada wartawan di Balai Kota Surabaya, Sabtu (2/5/2020).
Pihaknya pun juga sudah memanggil perusahaan pada 16 April dan menyampaikan jika terdapat karyawan yang positif Corona. Fikser menegaskan bukan perusahaan yang melapor, melainkan pemkot yang memanggil.
"Kita memanggil perusahaan ada kesepakatan (Menutup 14 hari), kita memanggil perusahaan itu bukan perusahaan yang lapor, akhirnya kita tahu dengan data yang memang tidak jelas. Di RS tidak mungkin kasih tahu kerja di mana-mana. Informasi itu tidak sempurna tapi pencarian itu sempurna," urainya.
"Kita pemkot yang memanggil perusahaan tersebut, yang menemukan kasus itu dari dinkes berdasarkan informasi dari RS," tambahnya.