Gubernur Khofifah Indar Parawansa memaparkan kelima wilayah tersebut yakni Surabaya, dimana ditemukan ada 392 pasien positif Corona, 1.056 Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan 2.365 Orang Dalam Pemantauan (ODP).
"Ada tambahan 20 kasus, per hari ini kita melihat bahwa di Surabaya yang terkonfirmasi positif 392," papar Khofifah di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (28/4/2020).
Sementara untuk daerah yang menempati urutan kedua dengan kasus COVID-19 terbanyak di Jatim yakni Sidoarjo dengan jumlah Pasien 92 orang, PDP 181 dan ODP 676.
Disusul dengan Kabupaten Lamongan dengan Kasus COVID-19 tercatat ada 38 orang, PDP 120 dan ODP 328.
"Sidoarjo menjadi 92. Kalau kemarin 81 sekarang Sidoarjo 92. Berikut yang nomor 3 ada Lamongan," imbuh Khofifah.
Sedangkan untuk daerah keempat yang banyak terjangkit Corona yakni Magetan. Khofifah menyebut di Magetan ada 33 kasus dengan PDP 34 orang dan ODP 189.
Lalu wilayah kelima dengan Kasus COVID-19 terbanyak di Jatim adalah Kabupaten Malang, Khofifah mengatakan ada 28 kasus positif Corona, 155 PDP dan 335 ODP.
"Kemudian posisi keempat ada Magetan dan kelima kabupaten Malang," lanjut Khofifah.
Di kesempatan yang sama, Khififah mengingatkan data ini bukanlah main-main. Dia berpesan pada seluruh masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
Khofifah menambahkan di Surabaya setiap harinya, tambahan COVID-19 rata-rata 60% adalah mereka dari PDP.
"60% PDP, rata-rata 21% yang terkonfirmasi positif adalah dari OTG (Orang Tanpa Gejala). Oleh karena itu kehati-hatian kita, kewaspadaan kita dan seluruh kesiapsiagaan kita terutama pada saat kita memulai PSBB seperti hari ini, itu harus dilipatgandakan karena memang ada hal yang mungkin kita tidak juga tahu ternyata ada carrier mereka adalah orang tanpa gejala," pungkasnya. (hil/iwd)