Dalam medsos tersebut, identitas si balita disebut jelas. Hal itu yang membuat orang tuanya marah. Selain itu, kemarahan orang tua si balita memuncak saat unggahan dalam medsos menyebut anaknya meninggal karena Corona.
Berita di medsos yang tidak bisa dipertanggungjawabkan ini terus bergulir sejak diumumkan oleh Pemkab Probolinggo dan Satgas COVID-19, bahwa balita tersebut dinyatakan positif Corona pada Minggu (26/4).
"Saya keberatan dengan berita hoax, baik di medsos maupun di pesan WhatsApp yang tidak jelas, bahwa anak saya meninggal karena Corona. Juga bikin saya marah nama anak saya dan orang tua, bahkan alamat rumah, tanpa disamarkan. Ini membuat malu keluarga," kata orang tua balita saat dihubungi awak media, Senin (27/4/2020).
Orang tua balita tersebut mengatakan bahwa anaknya mulai usia 4 bulan sudah mengalami sesak napas, bahkan sering masuk rumah sakit karena asma. Namun anaknya tersebut yang sekarang sedang dirawat di RSUD Tongas kondisinya sudah membaik.
"Semoga segera sehat dan bisa pulang ke rumah. Sambil nunggu hasil swab lanjutan," kata si orang tua.
"Saya berharap ke media mainstream agar memberitakan yang sebenarnya dan meluruskan informasi berita hoaks tentang meninggalnya anak saya. Saya berharap postingan di medsos dan WhatsApp tentang identitas kami tidak disebar luaskan," tandas si orang tua. (iwd/iwd)