Plt Bupati Sidoarjo, Nur Achmad Syaifuddin mengatakan bansos berupa sembako itu sudah didistribusikan ke masyarakat yang berjumlah 135 ribu KK.
"Selain itu nantinya ada 24 ribu KK yang tidak masuk data di Dinas Sosial akan diberikan sembako. Pemberian sembako dilakukan selama dua bulan," kata Nur Achmad kepada wartawan di Pendopo Delta Wibawa, Senin (27/4/2020).
Plt bupati yang akrab di panggil Cak Nur menambahkan pembagian bansos ini diberikan dinsos bersama Satpol PP. Untuk sembako akan dibagikan sebulan sekali.
"Kriteria yang sudah menerima ada 135 ribu KK ini dari sistem layanan dan rujukan terpadu (SLRT) yang datanya ada di Dinas Sosial. Ditambah 24 ribu KK yang tidak masuk data, tapi mereka terdampak virus Corona," tambah Cak Nur.
Cak Nur menjelaskan, dalam pemberian sembako itu pemkab menganggarkan dana Rp 44,1 miliar. Rinciannya, Rp 40,5 milliar untuk 135 KK dan Rp 3,6 milliar untuk 24 ribu KK yang tidak tercatat di Dinas Sosial.
"Yang tidak tercatat di Dinas Sosial salah satu pekerja yang terdampak virus Corona," jelas Cak Nur.
Sementara Aini (29), salah satu warga Kecamatan Gedangan mengaku dirinya sudah mendapat sembako dari pemkab. Dirinya berharap bantuan tersebut itu tidak hanya dilakukan sekali dalam sebulan.
"Paling tidak dalam sebulan itu dua kali, agar masyarakat ini tercukupi. Karena saat ada PSBB, masyarakat tidak bisa melakukan aktivitas," kata Aini.
Hal senada diungkapkan Suhartini (56) warga Porong, Sidoarjo. Dirinya merasa tidak puas atas pembagian sembako tersebut. Pasalnya, keluarganya memiliki anggota yang lebih banyak.
"Isi sembako semua masyarakat mendapat sama, padahal kami memiliki keluarga yang lebih banyak, otomatis tidak cukup," tandas Suhartini. (fat/fat)