Sunjaya (60), juru parkir warung di Jalan Taman Asri, Waru Sidoarjo mengaku tak mempermasalahkan PSBB. Namun dia menilai pemerintah harus memberi bantuan sembako kepada para pekerja harian sepertinya.
"Ya mesti orang ya dikasih makan, walaupun ada PSBB. Nah kalau ditutup ya tutup saja. Tapi kita dikasih makan apa ndak?," kata Sunjaya kepada detikcom, Senin (27/4/2020).
"Aturan ya aturan tapi kita dikasih makan apa ndak? Terus orang disuruh tidak ngapa-ngapain, lalu disuruh apa, disuruh mati?," tambahnya.
Sunjaya mengaku, selama ini dirinya sama sekali belum mendapat bantuan dari pemerintah sejak virus Corona menyebar di Sidoarjo. Beruntung, selama ini masih ada yang peduli dengan nasib pekerja seperti dirinya.
"Belum pernah sama sekali dapat bantuan dari pemerintah, padahal KTP saya Sidoarjo. Untungnya dari orang per orang ya masih ada yang peduli," tutur bapak tiga anak itu.
Untuk itu dia berharap jika diberlakukan PSBB, ada penyaluran sembako dari pemerintah setempat. Tak hanya itu, ia juga menilai bantuan harus dibagi rata kepada yang membutuhkan.
Dia menolak jika bantuan hanya diberikan kepada warga ber-KTP setempat saja. Karena menurutnya saat ibu banyak juga warga pendatang yang tidak menentu nasibnya dan tidak boleh mudik.
"Ya yang rata. Seperti orang yang pendatang ngekos ya dapat, yang asli sini ya dapat. Lah kalau yang tidak boleh pulang (mudik) terus nggak bisa kerja di sini, mau makan apa. Terus gimana," tandasnya. (fat/fat)