Data resmi terbaru dari pemerintah menyebutkan ada 8.882 kasus positif COVID-19 di Indonesia. Kasus sebanyak tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Di tengah suasana perang melawan wabah, lembaga survei mencoba memetakan persepsi publik, menelisik soal kepala daerah mana yang dianggap paling jago menangani situasi ini.
Data pemerintah tanggal 26 April 2020 menyebutkan 34 provinsi dan 282 kabupaten/kota terdampak Corona. Di tiap-tiap wilayah, ada kepala daerah yang bekerja, mulai dari Merauke sampai Sabang. Dari 8.882 kasus positif COVID-19, ada 743 orang yang telah meninggal dunia. Pandemi ini adalah persoalan yang sangat serius, tak ada yang tega menyangkalnya.
Di tengah suasana pandemi, yakni pada 6 hingga 13 April lalu, lembaga survei Median menghubungi 800 nomor telepon yang berbeda sekadar untuk bertanya soal persepsi mereka terhadap penanganan wabah COVID-19. Salah satu komponennya adalah soal kepala daerah yang paling bagus dalam menangani Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Responden diberi pertanyaan, "Siapakah kepala daerah yang Anda sukai atau paling tepat cara menangani wabah Corona? Dari jawaban responden, begini ranking kepala daerah yang dianggap publik tepat caranya dalam menangani wabah corona per pekan I-II April 2020:
1. Anies Baswedan (Gub Jakarta): 24,1%
2. Ganjar Pranowo (Gub Jateng): 9,6%
3. Ridwan Kamil (Gub Jabar): 8,9%
4. Khofifah Indar Parawansa (Gub Jatim): 8,0%
5. Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya): 3,7%
6. Dedy Yon Supriono (Wali Kota Tegal): 2,1%
7. Herman Deru (Gub Sumsel): 1,1%
8. Hendrar Prihadi (Wali Kota Semarang): 1,1%
9. Fachrori Umar (Gub Jambi): 1,1%
10. Zulkifli Mansyah (Gub NTB): 0,5%
11. Sulkarnain (Wali Kota Kendari): 0,5%
12. Tri Ahyar Abduh (Wali Kota Mataram): 0,5%
13. Rohidin Mersyah (Gub Bengkulu): 0,5%
14. Oded (Wali Kota Bandung): 0,5%
15. Nurdin Abdullah (Gub Sulsel): 0,5%
16. Lukas Enembe (Gub Papua): 0,5%
17. FX Rudyatmo (Wali Kota Solo): 0,5%
18. Erzaldi Rosman (Gub Babel): 0,5%
19. Edy Rahmayadi (Gub Sumut): 0,5%
20. Edi Darmansyah (Bup Kukar): 0,5%
21. Benhur Tomy Mano (Wali Kota Jayapura): 0,5%
22. Arinal Djunaidi (Gub Lampung): 0,5%
23. Tidak tahu/tidak jawab: 33,3%
Margin of error survei lewat telepon ini kurang lebih 3,46% pada tingkat kepercayaan 95%.
Tonton video Kasus Positif Corona RI Capai 8.882, Ini Sebarannya:
Bila diurutkan dalam lima besar saja, hasilnya ada nama-nama besar yang tampil. Gubernur Jakarta Anies Baswedan dinilai sebagai kepala daerah nomor satu dalam hal ketepatan menangani wabah virus Corona, disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Kenapa Anies menjadi nomor satu? Anies menjelaskan penyebabnya.
"Publik memang mempersepsi Anies Baswedan sementara ini sebagai yang paling kuat karena publik melihat Anies Baswedan yang paling cepat tanggap dan pertama kali berinisiatif mengambil langkah PSBB," kata Direktur Median, Rico Marbun, saat dimintai penjelasan oleh detikcom, Minggu (26/4).
PSBB atau Pembatasan Sosial Berskala Besar dilakukan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Jakarta mulai memberlakukan PSBB sejak 10 April 2020. Adapun kepala daerah yang lain, Gubernur Papua Lukas Enembe misalnya, juga menerapkan pembatasan namun bukan PSBB melainkan bernama 'Pembatasan Sosial yang Diperluas' sejak 26 Maret 2020.
![]() |
Informasi mengenai yang dilakukan Anies jauh lebih banyak ketimbang informasi mengenai yang dilakukan kepala daerah lain. Informasi itu tersedia di media massa maupun media sosial. Dengan demikian, kinerja seorang kepala daerah tidak menjadi faktor tunggal dalam ranking survei ini.
"Distribusi info kerja Anies yang massif melalui media massa dan media sosial, ini yang menurut saya memberi faktor kontribusi yang sangat besar (terhadap unggulnya Anies di mata publik), dan lebih besar ketimbang kepala daerah lain seperti Risma atau Ganjar Pranowo," kata Rico.