Kadinkes Kabupaten Mojokerto dr Sujatmiko dinyatakan positif Corona. Akibatnya, sekitar 100 pegawai akan menjalani rapid test pekan depan.
Bahkan, semua Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga menjalani rapid test. Humas Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Mojokerto dr Langit Kresna Janitra mengatakan, rapid test pertama menyasar seluruh Kepala OPD di lingkungan Pemkab Mojokerto. Rapid test ini untuk mendeteksi para pejabat yang berpotensi tertular virus Corona dari Kadinkes dr Sujatmiko.
"Kepala OPD semuanya di-rapid test mulai hari ini di Labkesda (Laboratorium Kesehatan Daerah Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto)," kata dr Langit saat jumpa pers di Kantor Dinkes Kabupaten Mojokerto, Jalan RA Basuni, Kecamatan Sooko, Sabtu (25/4/2020).
Selain itu, para pegawai Dinkes Kabupaten Mojokerto juga berpotensi tertular virus Corona dari dr Sujatmiko. Sehingga mereka juga akan menjalani rapid test secara bertahap mulai Senin (27/4).
"Mulai Senin kami rapid test semua kurang lebih 100 karyawan Dinas Kesehatan secara bergilir. Aktivitas tetap berjalan seperti biasanya," terang dr Langit.
Kadinkes Kabupaten Mojokerto dr Sujatmiko dinyatakan positif Corona pada Jumat (24/4). Dia tergolong orang tanpa gejala (OTG). Saat ini dia menjalani isolasi mandiri di rumahnya di Kecamatan Pacet. Mantan Direktur RSUD Prof Dr Soekandar ini tercatat sebagai pasien positif COVID-19 kelima.
Pria 50 tahun dan perempuan 48 tahun asal Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto menjadi pasien positif Corona ketiga dan keempat. Pasangan suami istri itu dievakuasi dari rumahnya untuk diisolasi di RSUD Prof Dr Soekandar, Jumat (24/4) sore. Pasangan ini diduga terinfeksi COVID-19 saat bepergian ke Jakarta pertengahan Maret lalu.
Dr Langit menjelaskan, pihaknya telah melakukan tracing terhadap orang-orang yang kontak erat dengan pasutri tersebut. Hasilnya, para kontak erat yakni dua anak pasien, 2 keponakan pasien, serta 5 tetangga pasien.
"Kami rapid test para kontak erat. Untuk pasien Jetis ada 9 orang yang hari ini kami rapid test," imbuhnya.
Tracing juga dilakukan terhadap perawat RSUD Prof Dr Soekandar yang menjadi pasien positif Corona kedua di Kabupaten Mojokerto. Perempuan 39 tahun asal Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto itu diduga terinfeksi COVID-19 dari klaster pelatihan Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) di asrama haji Sukolilo, Surabaya 9-18 Maret 2020.
"Untuk kasus perawat kami rapid test kedua orang tuanya, satu anaknya dan semua teman sekantornya. Saat ini kami belum terima hasilnya," jelas dr Langit.
Rangkaian rapid test ini, tambah dr Langit, digelar untuk mendeteksi orang-orang yang berpotensi tertular virus Corona dari pasien positif. Saat ini pihaknya mempunyai 2.000 alat rapid test.
"Kalau ada yang rapid testnya positif, kami lakukan swab, siapa pun itu," tambahnya.
Pasien positif Corona di Kabupaten Mojokerto saat ini berjumlah 5 orang. Pasien pertama yakni ibu rumah tangga asal Kecamatan Kemlagi. Perempuan 36 tahun itu disebut terinfeksi virus Corona di Sidoarjo. Karena selama ini dia tinggal bersama anak dan suaminya di Sidoarjo.