Sukabumi -
Kemunculan seekor ular piton raksasa viral di media sosial dan aplikasi perpesanan di Sukabumi setelah warga merekamnya. Hewan melata itu terlihat merayap di antara rimbunan pohon, lalu menghilang di balik akar dan batang pohon karet kebo atau yang biasa disebut pohon karet munding.
Dalam video, disertakan narasi yang menyebut piton itu seukuran paha orang dan panjangnya 4-5 meter. Ular itu bersembunyi di antara akar pohon dan lubang yang mengarah hingga ke bantaran sungai kecil tepat berada di samping pohon tua tersebut.
Sejumlah warga mengurai kesaksiannya. Ternyata bukan hanya sekali ular itu memperlihatkan diri lalu bersembunyi di balik pohon lebat tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan yang ini mungkin sudah tiga kali ya ular itu muncul. Sebelumnya saya sempat memergoki ular itu merayap di jalanan gang, lalu masuk ke balik pohon," kata Aji Robiandi (50), warga setempat, kepada detikcom, Jumat (24/4/2020).
Pohon karet munding ini berdiri gagah di pinggir Jalan Arif Rahman Hakim (Araha), Kelurahan Benteng, Kecamatan Warudoyong. Tingginya sekitar 30 meter dan diameter akar yang saling terbelit itu sekitar 8-10 meter.
Aji bekerja sebagai petugas keamanan sekaligus juru bersih gedung King yang lokasinya bersebelahan dengan pohon raksasa itu. Ia menyebut usia pohon hampir 350 tahun. Menurut cerita yang diterimanya, dulu ada pohon beringin yang berdiri tepat di posisi pohon karet munding itu.
"Dulunya tepat di tengah pohon itu ada beringin raksasa. Karena akar karet munding seperti 'mencekik', pohon beringin itu mati. Posisinya berganti dengan pohon karet munding yang menjulang ke atas. Usia pohon ini sekitar 350 tahunan dan jadi tempat persembunyian ular," tutur Aji.
Pohon karet tua ini menjadi tempat persembunyian ular piton. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikcom)
|
Ular piton betah tinggal di pohon tersebut karena di bagian akarnya berbatasan dengan gorong-gorong yang jadi tempat tinggal tikus. Akar pohon itu merambat di bawah jalan raya.
"Sejak saya kecil sudah begitu, ada sarang tikus di bawah akar yang masuk ke bahu sungai dan gorong-gorong. Wajar kalau ular hidup di sana, karena makanan alaminya banyak. Saya ingat waktu kecil melihat tikus ada yang hitam dan putih di bawah akar pohon dan gorong-gorong," kata Apit (60), warga setempat.
Keberadaan ular itu masih menjadi misteri. Upaya pencarian dilakukan warga, termasuk dengan cara pengasapan yang biasanya memancing ular keluar.
Sejumlah petugas Damkar yang memanjat ke atas pohon tidak menemukan jejak piton raksasa itu. Mereka hanya menemukan lubang-lubang di batang pohon yang tertutup akar.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini