Sejumlah pihak menilai, penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya Raya telat karena kasus positif Corona sudah mencapai ratusan. Namun seorang sosiolog membantahnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah menetapkan, PSBB di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo akan dimulai Selasa (28/4) hingga Senin (11/5). PSBB akan berlaku selama 14 hari.
Sosiolog M Idham Kholiq menganggap, keputusan pemberlakuan PSBB sudah tepat dan tidak telat. Sebab menurutnya kebijakan itu harus dipersiapkan secara matang.
"Sudah tepat waktunya tidak telat. Karena begini juga. Kebijakan kalau di tradisi masyarakat Indonesia juga ada keterlibatan lembaga-lembaga sosial dan kesinambungan perilaku individu-individu. Sekarang ini ya sudah tepat," kata Idham kepada detikcom, Jumat (24/4/2020).
Menurut Idham, pemberlakuan PSBB yang terlalu cepat saat kasus positif masih belasan juga tidak menjamin bisa menekan penyebaran Corona. Alih-alih dapat mencegah, malah bisa menimbulkan kekacauan di masyarakat karena belum siap.
Tonton juga video Ada Larangan Mudik, Kendaraan ke Purwakarta Berkurang:
"Kalau 2 minggu yang lalu dilakukan itu masyarakat belum ada yang siap dengan kebijakan itu. Itu malah berontak masyarakat itu. Jadi gak malah mencegah penyebaran malah tambah kacau di masyarakat," jelas pria yang menjabat Kepala Pusat Studi Aswaja dan perubahan sosial Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida) itu.
"Negara atau pemerintah ini juga perlu menyiapkan intervensi keuangan. Kalau kemarin itu negara belum siap, masyarakat belum didisiplinkan. Kemudian keterlibatan dari lembaga sosial dan keagamaan melakukan edukasi kepada warga belum berjalan juga," tambah pria yang juga Sekretaris FKUB Sidoarjo tersebut.
Sebelumnya, Pemprov Jatim mengajukan PSBB Surabaya Raya ke Kemenkes RI. PCNU Kota Surabaya menilai, langkah PSBB sedikit terlambat. Sebab, jumlah yang terinfeksi virus Corona mencapai 299 kasus.
"Harusnya sejak jumlah positif Corona masih puluhan di Surabaya sudah diajukan PSBB. Kalau sekarang kok saya rasa sudah terlambat ya, tapi daripada tidak sama sekali (PSBB)," kata Ketua PCNU Surabaya Muhibbin Zuhri kepada detikcom, Selasa (21/4).