Viral Video Warga Bandung Tolak Paket Bantuan Ridwan Kamil

Viral Video Warga Bandung Tolak Paket Bantuan Ridwan Kamil

Dony Indra Ramadhan - detikNews
Rabu, 22 Apr 2020 22:48 WIB
Petugas PT Pos Ditolak Warga Bandung
Petugas PT Pos yang mengantar paket bantuan dari Pemprov Jabar mendapat penolakan dari warga Kopo, Kota Bandung. (Foto: tangkapan layar video viral)
Bandung -

Petugas PT Pos Indonesia ditolak sejumlah warga Kota Bandung saat hendak memberikan paket bantuan dari Pemprov Jabar. Video penolakan itu viral di media sosial (medsos).

Dalam video berdurasi 1 menit 13 detik itu, memperlihatkan ada tiga petugas memakai jaket oranye PT Pos Indonesia hendak mengirimkan paket bantuan untuk warga terdampak pandemi Corona atau COVID-19. Di video itu terdengar ucapan dari warga.

"Ku warga nyak punten pisan ieu ti Pos cape-cape. Tapi kumaha, abdi ge beban nyandak duaan. Daripada abdi janten sasaran, mending ulah weh nyak (oleh warga maaf ya dari Pos capai-capai. Tapi bagaimana, saya juga beban ngambil dua. Daripada saya jadi sasaran, mending jangan saja ya)," kata pria dalam video itu berbahasa Sunda, sebagaimana dilihat detikcom, Rabu (22/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tolak-tolak," teriak ibu-ibu dalam video itu.

Pria dalam video itu kemudian berbicara lagi. Dia kali ini menyebut nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

ADVERTISEMENT

"Kangge Kang Ridwan, mangga weh ka Pak Ridwan Kamil uihkeun weh nyak (buat Kang Ridwan, silakan saja ke Pak Ridwan Kamil dikembalikan saja ya)," kata pria itu.

Tiga petugas PT Pos Indonesia itu langsung meninggalkan lokasi begitu mendapat penolakan dari warga. Kejadian itu berlangsung di RW 8, Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.

Camat Bojongloa Kaler Ayi Sutarsa membenarkan peristiwa tersebut. "Betul itu di RW 08 Kelurahan Kopo, kejadiannya kemarin (Selasa)," ucap Ayi saat dikonfirmasi detikcom.

Ayi menuturkan kejadian itu berawal saat petugas PT Pos Indonesia hendak memberikan paket bantuan ke warga di wilayah tersebut. Petugas tersebut lantas menanyakan alamat kepada warga sekitar.

"Itu ketika ada petugas Pos yang akan memberikan bantuan provinsi kepada warga di RW 08. Mereka bertanya (alamat) ke ibu-ibu. Karena bertanya alamat ke penduduk situ, para penduduk tahu kenapa hanya dua, padahal di sini banyak warga miskin," tutur Ayi.

Ayi menjelaskan paket bantuan dari Pemprov Jabar yang dikirim petugas itu hanya dua paket untuk warga sekitar. Warga yang merasa membutuhkan juga menolak dan meminta petugas untuk meninggalkan lokasi.

"Akhirnya ramai. Nah, pak RW berpikiran daripada jadi polemik, lebih baik bantuan provinsi itu dikembalikan dulu," kata Ayi.

Akibat ditolak oleh warga, menurut Ayi, bantuan tersebut pun tak sampai ke tangan penerima. Ayi belum mengetahui identitas si penerima bantuan tersebut. Namun, ia memastikan penerima paket bantuan itu warga setempat.

"Iya ada di situ (penerima bantuan). Tapi belum sampai ke penerimanya, keburu dikerubuti sama ibu-ibu. Nggak (sampai ke penerima), karena disuruh pulang lagi. Tadinya mau disimpan di kantor RW, tapi (petugas) Pos nggak berani karena harus ada fotonya," ujar Ayi.

Halaman 2 dari 2
(dir/bbn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads