"Iya benar, ada satu PDP yang hari ini meninggal dunia," ungkap Kabag Humas Pemkot Malang Nur Widianto saat dikonfirmasi melalui aplikasi pesan WhatApps, Rabu (22/4/2020).
Nur Widianto menjelaskan, penyebab kematian perempuan itu adalah karena penyakit jantung disertai darah tinggi. Akan tetapi, rumah sakit menetapkan statusnya PDP berdasarkan hasil pemeriksaan medis.
"Ada riwayat sakit jantung dan darah tinggi. Rumah sakit yang menangani menetapkan statusnya PDP," jelasnya.
Nur Widianto menambahkan, sebelum meninggal pasien awal mula menjalani pemeriksaan di RS Hermina, Kota Malang. Karena kondisinya terus memburuk pasien kemudian dirujuk ke RS dr Saiful Anwar (RSSA).
"Awal mula dibawa ke RS Hermina karena sakitnya, kemudian kondisi memburuk dibawa ke IGD RSSA. Belum sempat masuk kamar perawatan sudah meninggal dunia," imbuhnya.
Saat ditanya latar belakang pasien adalah pedagang di salah satu pasar tradisional di Kota Malang. Nur Widianto tak membantah informasi tersebut.
Jenazah PDP ini dimakamkan di TPU Mergan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, pagi tadi. Proses pemakaman menggunakan protap Corona dengan melibatkan petugas dari Dinas Kesehatan, Kota Malang.
Data Gugus Tugas COVID-19 Kota Malang per 21 April 2020, jumlah PDP mencapai 137 orang atau bertambah 13 orang dari hari sebelumnya.
Dari jumlah itu, 7 orang meninggal dunia, dinyatakan sehat sebanyak 45 orang atau bertambah 10 orang dari hari sebelumnya. Sementara PDP yang masih dirawat di rumah sakit sebanyak 85 orang atau bertambah 2 orang dari hari sebelumnya.
Untuk jumlah ODR sebanyak 1.743 orang atau bertambah 81 orang, OTG sebanyak 153 orang, ODP sebanyak 619 orang dan positif COVID-19 sebanyak 8 orang dan hanya 1 orang yang menjalani isolasi di rumah sakit. (fat/fat)