Pakar UI: Krisis Reagen! Target Jokowi soal Pemeriksaan Corona Sulit Tercapai

Pakar UI: Krisis Reagen! Target Jokowi soal Pemeriksaan Corona Sulit Tercapai

Danu Damarjati - detikNews
Rabu, 22 Apr 2020 12:16 WIB
Presiden Jokowi dalam ratas program mitigasi dampak COVID-19 terhadap UMKM
Foto ilustrasi: Presiden Jokowi telah menargetkan 10 ribu tes PCR per hari. Tapi kini, reagen susah didapat. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Pemerintah menyampaikan ada beberapa laboratorium yang menghentikan aktivitas tes virus Corona gara-gara kehabisan reagen. Epidemiolog dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) menilai saat ini sudah terjadi krisis reagen.

"Artinya memang terjadi krisis," kata epidemiolog dari FKM UI, Pandu Riono, saat berbincang, Rabu (22/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengamati penyampaian dari Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo yang mengatakan reagen dari Korea Selatan sudah datang. Doni menyampaikan hal itu sepekan setelah Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan RI bakal mendatangkan 150 ribu reagen.

"Pernyataan itu untuk menenangkan laboratorium-laboratorium di daerah. Bayangkan, apa yang terjadi di lapangan dalam mengatasi krisis ini," kata Pandu.

ADVERTISEMENT

Sejak 13 April lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah meminta jumlah tes PCR Corona ditingkatkan menjadi 10 ribu lebih spesimen setiap hari. Di sisi lain, tes PCR tidak bisa dilakukan tanpa ketersediaan reagen. Reagen adalah bahan yang dibutuhkan untuk mengekstraksi spesimen sebelum diproses oleh alat PCR, sehingga diketahui apakah spesimen dari pasien itu mengandung virus SARS-CoV-2 atau tidak.

"Itu perintah Presiden menjadi sulit. Memang untuk eskalasi (peningkatan jumlah tes Corona) di lab sulit sekali, tidak mudah. Faktornya adalah ketersediaan reagen dan masalah teknis. Ini perlu ada cara 'akrobat'. Harus ada stok yang cukup untuk logistik seperti Bulog," kata Pandu.

Jokowi Minta Skema Bantuan ke Pengusaha Transparan dan Terukur:

Sebelumnya, Jubir Achmad Yurianto menyampaikan kondisi di laboraturum-laboratorium yang menangani tes PCR. Total ada 37 lab di seluruh Indonesia, khusus yang menangani tes PCR Corona, namun sebagian aktivitas lab itu terhenti gara-gara tak ada reagen.

"Beberapa laboratorium terpaksa harus menghentikan aktivitasnya karena memang reagennya belum sampai," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona COVID-19, Achmad Yurianto, Selasa (21/4) kemarin.

"Kita pastikan bahwa besok maka akan beroperasi keseluruhannya," lanjut Yuri.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads