Warga Kampung Sentani Saling Amuk Gegara Kasus Orang Mabuk

Round-Up

Warga Kampung Sentani Saling Amuk Gegara Kasus Orang Mabuk

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 21 Apr 2020 07:18 WIB
Bentrokan pecah di tengah Jl Jatinegara Barat, Jaktim, Kamis (20/8/2015). Warga Kampung Pulo dan Satpol PP terlibat perang batu. rengga sancaya/detikcom
ilustrasi (Foto: Rengga Sancaya/detikcom)
Sentani -

Bentrokan maut antarkelompok warga kampung Kehiran I dan Toware, Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, terjadi dalam dua hari terakhir. Bentrokan dipicu gegara ada orang yang dalam kondisi mabuk merusak rumah warga.

Bentrokan berawal saat seseorang bernama Nimbrot Tungkoye yang sedang dalam pengaruhi minuman keras datang ke Kampung Kehiran pada Sabtu (18/4/2020). Saat itu terjadi perusakan rumah salah satu warga.

Lalu pada Minggu (19/4), Nimbrot Tungkoye memukul pemimpin adat (ondoafi) Kehiran I. Masyarakat yang tidak terima atas kejadian tersebut dan langsung menyerang warga Kampung Toware menggunakan alat tajam parang, panah dan lain-lain yang mengakibatkan Nimbrot Tungkoye mengalami luka hantaman di bagian kepala sebelah kiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa menit kemudian masyarakat Kehiran I mendengar bahwa ondoafi Kehiran I dipukul oleh massa dari Kampung Toware. Selanjutnya massa dari kampung Kehiran I yang dibantu masyarakat dari Kampung Yoboi melakukan penyerangan dan membakar rumah warga Kampung Toware," ujar Kabid Humas Polda Papaia Kombes Ahmad Musthofa Kamal, Senin (20/4/2020).

Piket jaga Polres Jayapura langsung ke lokasi setelah menerima laporan terjadi pertikaian antara masyarakat Kampung Kehiran I dengan masyarakat Toware. Personel yang dipimpin Kabag Ops Polres Jayapura Kompol Praja tiba di TKP dan menghalau massa yang saling serang.

ADVERTISEMENT

"Akibat dari pertikaian antara 2 Kampung tersebut, sekitar 8 unit rumah hangus terbakar dan 10 unit rumah dirusak oleh warga," ujarnya.

Setelah memisahkan warga yang bentrok, polisi menjaga kedua kampung. Polres Jayapura melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan tokoh dari kedua kampung.

Kapolda Papua Irjen Paulus Waterpauw meminta warga kampung Kehiran 1 dan Toware, Distrik Sentani, yang terlibat bentrokan untuk sama-sama menahan diri dan menghentikan pertikaian. "Kepada saudara-saudara dan tokoh-tokoh yang bertikai, kami mengimbau untuk menahan diri, kalau kita semakin emosi akan menambah masalah dan akan merugikan kita semua," ujar Irjen Paulus Waterpauw, Senin (20/4/2020).

Kapolda menjelaskan, bentrokan warga antara Kampung Kehiran 1 dan Kampung Toware ada kaitan dengan COVID-19, di mana warga salah satu kampung itu membuat pembatasan-pembatasan, tapi kemudian warga lain yang melintasi tidak bisa terima. Akhirnya terjadilah cekcok mulut hingga terjadi pemukulan terhadap salah satu warga yang ternyata seorang ondoafi (pemimpin adat). Akhirnya berkembang menjadi konflik antar kampung.

"Jadi bentrok dipicu adanya pembatasan jalan terkait dengan COVID-19. Masalah pembatasan jalan memang perlu dikomunikasikan antara kelompok warga, sehingga tidak terjadi konflik yang sedang terjadi saat ini," kata Paulus.

Pemerintah melalui Bupati Jayapura, Kapolres Jayapura, Dandim, dan beberapa pejabat telah melakukan upaya damai. Namun beberapa orang yang tidak puas masih bertahan.

"Kami terus mencarikan solusi penyelesaian masalah, untuk itu akan diundang para ondoafi duduk bersama. Mungkin satu dua hari ke depan untuk dilakukan penyelesaian secara tuntas," tambahnya

Halaman 2 dari 2
(idh/isa)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads