3 Satpam Museum Keris yang Pukuli Tukang Becak Masih Berstatus Saksi

3 Satpam Museum Keris yang Pukuli Tukang Becak Masih Berstatus Saksi

Bayu Ardi Isnanto - detikNews
Senin, 20 Apr 2020 21:03 WIB
Tangkapan layar video tiga pria diduga satpam pukuli tukang becak di Solo.
Tangkapan layar video tiga pria diduga satpam pukuli tukang becak di Solo. (Foto: Istimewa)
Solo -

Polisi mengamankan tiga orang satpam yang videonya viral tengah menginterogasi tukang becak hingga melakukan kekerasan. Saat ini satpam Museum Keris, Solo itu masih diperiksa sebagai saksi.

Kasat Reskrim Polresta Solo AKP Purbo Adjar Waskito mengatakan tiga satpam dijemput di rumahnya. Mereka bersikap kooperatif ketika diperiksa kepolisian.

"Saat ini masih diperiksa sebagai saksi. Kita tunggu gelar perkara dahulu," kata Purbo di Mapolresta Solo, Senin (20/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiga satpam ialah warga Solo berinisial S, Y dan F. Sedangkan tukang becak berinisial N, seorang warga Desa Telukan, Grogol, Sukoharjo.

Saat diperiksa hari ini, polisi meminta keterangan terkait kejadian pada Jumat (17/4) lalu. Menurutnya, kejadian berawal ketika N masuk ke kawasan museum dengan melompat pagar untuk kencing.

ADVERTISEMENT

"Satpam melihat N ini melompat pagar, tapi tidak menggubris. Mereka tersulut emosinya hingga menduga N melakukan tindak kejahatan, hingga terjadi dugaan tindak kekerasan," katanya.

Pihaknya mengimbau masyarakat tidak main hakim sendiri. Jika menemukan aksi kejahatan, masyarakat diminta melaporkan kepada polisi.

Diberitakan sebelumnya, video satpam Museum Keris Solo menginterogasi, memukul dan menendang seorang tukang becak viral di media sosial.

Saat dimintai konfirmasi, Kepala UPT Museum Dinas Kebudayaan Solo, Didik Sunaryono membenarkan tiga orang dalam video tersebut adalah satpam Museum Keris. Satpam dan tukang becak akhirnya sudah diklarifikasi di Polresta Solo.

Pihaknya menyayangkan adanya tindak kekerasan yang dilakukan satpam. Padahal seharusnya adanya penangkapan dikoordinasikan dengan kepolisian.

"Ini tadi semua pihak diklarifikasi di kepolisian. Yang disayangkan itu tindakan anarkisnya. Seharusnya sesuai prosedur saja," ujar Didik kepada wartawan, Senin (20/4).

Pihaknya juga telah melaporkan kejadian itu kepada Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan kepolisian.

"Kami sudah minta maaf kepada keluarga. Selanjutnya kami masih menunggu arahan wali kota," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(rih/mbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads