Dua sopir travel di Nusa Tenggara Barat (NTT) menjalani rapid test karena sempat menyopiri 7 warga Timor Leste yang positif Corona. Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 NTT mencari keduanya selama 18 hari.
"Kami sudah temukan 2 orang. Hari ini kami ambil rapid test-nya dua orang itu, tapi entar malam baru saya umumkan (hasilnya)," Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTT Marius Ardu Jelamu saat dihubungi, Senin (20/4/2020).
Keduanya ditemukan tim pada Minggu (19/4) kemarin. Keduanya saat ini di Rumah Sakit Naimata Kupang. Kedua sopir itu menyopiri 7 WN Timor Leste ke Kupang dan Atambua sekitar 2 hari 2 malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari penjelasan mereka kami akan telusuri semua tempat-tempat mereka singgah di Kupang dan juga Atambua, kami akan telusuri semua dan lalu kami akan kontrol kesehatan dari orang-orang yang pernah kontak langsung dengan mereka. Itu yang kami lalukan," ujarnya.
Marius menjelaskan, 7 WN Timor Leste itu tiba di Kupang melalui jalur udara pada 31 Maret. Mereka sempat menginap semalam di Kupang.
"Lalu tanggal 1 itu menuju Atambua dengan travel, dua orang ini kan sopir, lalu sampai di Kafemenau mereka makan malam, sempat juga makan di salah satu rumah makan di Kupang ini. Dari Kafemenau terus ke Atambua," ucapnya.
Di Atambua, mereka menginap di Desa Silawan. Mereka baru meninggalkan NTT pada 2 April dengan diantar sopir travel hingga perbatasan.
"Naik mobil terus itu, travel sampai di perbatasan aja. Ke sananya pakai bus mereka punya," katanya.
Marius mengatakan mereka mendapat kabar dari pPemerintah Timor Leste tentang 7 warganya itu positif Corona. Pemprov NTT pun terkejut.
"Setelah sampai di sana (Timor Leste) diperiksa, kalau di sini mereka masih status orang tanpa gejala. Saat kita periksa di bandara itu mereka masih normal-normal saja. Dapat informasi dari pemerintah Timor Leste, setelah diumumkan Timor Leste baru kita terkejut juga kan," paparnya.
Tim Gugus Tugas pun lalu menelusuri keberadaan 2 sopir travel itu. Unsur intelijen, TNI, Polri, dan Pemprov NTT dikerahkan.
"Kurang-lebih 18 hari mencari mereka. Bukan kabur, kan mereka juga tidak tahu orang yang mereka bawa ini kan, namanya sopir. Tapi setelah kita telusuri semua baru kita dapatkan. Setelah kita periksa mereka, mereka juga ada rasa takut ya namanya diperiksa, tapi setelah kita jelaskan dengan baik, ya alhamdulillah (mengikuti)," tuturnya.