Pembubaran Kerumunan Makin Gencar di Banyuwangi Cegah Penyebaran Corona

Pembubaran Kerumunan Makin Gencar di Banyuwangi Cegah Penyebaran Corona

Ardian Fanani - detikNews
Minggu, 19 Apr 2020 13:03 WIB
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banyuwangi terus menggelar patroli gabungan di berbagai kecamatan. Itu untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.
Sejumlah anak muda di Banyuwangi yang dibubarkan petugas/Foto: Ardian Fanani
Banyuwangi -

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Banyuwangi terus menggelar patroli gabungan di berbagai kecamatan. Itu untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona.

Petugas gabungan dari TNI, Polri, dan pemerintah daerah menyasar sejumlah tempat yang masih menjadi tempat masyarakat berkerumun. Untuk Kecamatan Kota Banyuwangi, razia dan pembubaran yang tak mengindahkan physical distancing dilakukan di sekitar Stadion Diponegoro. Kemudian di pesisir Pantai Boom dan warung-warung yang masih ditemukan adanya kerumunan.

"Silakan belanja ke warung, beli kopi atau minuman lain, tidak masalah, tapi dibawa pulang. Jangan malah nongkrong," ujar Camat Kota Banyuwangi, Mohammad Lutfi kepada detikcom, Sabtu (18/4/2020 malam.


Para petugas membawa mobil bersirene. Di setiap tempat warga berkerumun, para petugas turun dan memberi imbauan.

"Ayo bubar. Silakan nikmati makanan dan minumannya di rumah masing-masing. Ayo ini pakai masker yang betul, hidung dan mulut ditutup, maskernya jangan cuma jadi hiasan digelantungkan di leher," kata seorang petugas.

"Terus terang banyak masyarakat yang membandel. Kami akan terus melakukan penertiban setiap hari jika kondisi masyarakat seperti ini," imbuh Camat Lutfi.


Petugas juga menemukan anak muda yang mengonsumsi minuman keras. "Tadi sempat ada yang mengonsumsi miras. Langsung kita bawa ke polsek untuk dilakukan pembinaan," ujar AKP Ali Masduki, Kapolsek Kota Banyuwangi.

Patroli serupa juga digelar di sejumlah kecamatan lainnya. Seperti di Kalipuro, Rogojampi, Songgon, Muncar dan lainnya.

Camat Rogojampi Nanik Machrufi juga berkeliling bersama jajaran TNI dan Polri. "Kita terus lakukan patroli karena memang sebagian masyarakat masih tidak disiplin. Terutama anak-anak muda, karena merasa sehat, padahal mereka bisa saja membawa virus," ujar Nanik.


Berbagai cara unik dilakukan dalam patroli. Ada yang siaran memakai bahasa daerah, ada pula yang membawa keranda mayat untuk menyadarkan warga akan bahaya Corona yang bisa menyebabkan kematian.

"Ini untuk shock therapy. Benteng pertahanan virus Corona itu kedisiplinan diri. Kalau sudah tertular, apalagi ada penyakit bawaan, bisa fatal berujung kematian, makanya kami peringatkan dengan membawa keranda mayat," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.