Tenaga Medis RS Unair Punya Ruang Lepas Jenuh Usai Rawat Pasien Corona

Tenaga Medis RS Unair Punya Ruang Lepas Jenuh Usai Rawat Pasien Corona

Esti Widiyana - detikNews
Kamis, 16 Apr 2020 15:40 WIB
Tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit rujukan harus rela menghabiskan lebih banyak waktu untuk merawat pasien Corona. Bahkan banyak dari mereka yang tak bisa pulang bertemu keluarga.
Tenaga kesehatan RS Unair (Foto: dok. Istimewa)
Surabaya -

Tenaga kesehatan (nakes) di rumah sakit rujukan harus rela menghabiskan lebih banyak waktu untuk merawat pasien Corona. Bahkan banyak dari mereka yang tak bisa pulang bertemu dengan keluarga.

Jadi, bukan hanya pasien Corona yang merasa jenuh, nakes pun merasakan hal serupa. Untuk menghilangkan kejenuhan, RS Unair Surabaya menyiapkan ruangan dormitory untuk beristirahat bagi para nakes yang tidak pulang.

"Ada ruang dormitory untuk perawat atau dokter yang mungkin tidak pulang. Entah karena capek atau butuh istirahat di rumah sakit daripada riwa-riwi (bolak-balik) ke rumah," kata jubir Tim Satgas Corona RS Unair dr Alfian Nur Rasyid, SpP, saat dihubungi detikcom, Kamis (16/4/2020).


Nakes yang memanfaatkan ruang dormitory bisa menggunakan berbagai fasilitas yang disediakan. Itu untuk mengurangi rasa jenuh dan stres setelah merawat pasien Corona.

"(Kepada) mereka disiapkan dormitory di rumah sakit, ada fasilitas yang bisa mereka manfaatkan. Ada tempat tidur, ada TV, internet gratis, mereka bisa mengurangi kejenuhan dan stres," jelasnya.

Namun, saat di dalam ruang isolasi, dokter dan perawat kerap bertukar cerita dan bercanda agar tidak jenuh. "Biasanya, kalau pas bersama, guyon sama teman-teman atau cerita-cerita, itu kan sudah menghilangkan stres," imbuhnya.

Selain itu, ada tim dokter psikiater spesialis jiwa yang memberikan edukasi. Di RS Unair, Alfian menjelaskan, ada tim yang men-screening.

Penting! Cara Menjaga Kesehatan Mental di Tengah Pandemi COVID-19:



"Kira-kira ada yang punya derajat stres atau depresi berat akan dikonsulkan ke psikiater," sambungnya.

Kemudian, lanjut dia, RS Unair juga bekerja sama dengan Fakultas Psikologi Unair. Untuk menangani tenaga kesehatan yang memiliki gangguan tidak nyaman, seperti panik, sulit tidur, stres, dan lainnya.

"Kami kerja sama dengan fakultas psikologi membantu memberikan ketenangan kepada tenaga kesehatan, sehingga waktu memberikan pelayanan atau penanganan itu benar-benar fokus, tidak terbebani berbagai macam pikiran," tambahnya.


Syukurnya, selama ini tenaga kesehatan di RS Unair belum mengalami hal tersebut. Karena saat atau setelah merawat pasien Corona, para nakes saling memberi support.

"Termasuk kami, dokter juga memberikan support, memberikan edukasi, ya sedikit informasi," lanjutnya.

Menurutnya, seseorang bisa cemas dan takut karena tidak tahu dan membayangkan sesuatu. Dengan diberi informasi dan edukasi sesama profesi, kegalauan itu akan terbuka.

"Dengan diberi wawasan pengetahuan tambahan, terbuka kegalauannya, dan tahu. Dengan begitu, hilang kegalauannya. Tidak hanya untuk masyarakat umum, tapi tenaga kesehatan juga, penting juga," pungkasnya.

Halaman 2 dari 2
(sun/bdh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.