Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada seluruh takmir masjid dan musala di Kota Semarang. Ia juga meminta toa musala dan masjid se-Kota Semarang dimanfaatkan untuk imbauan pencegahan COVID-19 ke masyarakat hingga melantunkan doa-doa.
"Ada hal yang bisa dilakukan DMI dengan kekuatan jaringannya, salah satunya adalah melakukan imbauan ke masyarakat dengan toa di masjid dan musala. Imbauan untuk tidak keluar rumah kalau tidak penting, kalau terpaksa jangan lupa pakai masker," ujar Hendi, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Rabu (15/4/2020).
"Juga saran saya agar ada doa-doa yang dilantunkan lewat toa masjid dan musala setelah salat Magrib dan Subuh. Harapannya dengan begitu kota ini bisa lebih adem dan COVID-19 cepat berlalu dengan didorong lewat kekuatan doa," tambahnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, menjelang tibanya bulan Ramadan, Hendi menyatakan Dugderan tetap akan ada dengan konsep yang berbeda. Acara ini tidak akan melibatkan banyak orang dan menyesuaikan protokoler kesehatan.
"Dugderan itu ya harus ada, karena tanda datangnya bulan Ramadan di Semarang. Tapi kalau konsep acaranya pasti berubah. Kita tidak akan libatkan banyak orang, tidak akan ada arak-arakan. Pada intinya menyesuaikan protokoler kesehatan yang ideal," tekannya.
Sebagai informasi, pemberian bantuan kepada takmir masjid dan musala dilakukan di Masjid Al-Ikhlas di Parangkusuma, Pedurungan, Kota Semarang. Bantuan sosial tersebut diberikan guna meringankan beban ekonomi di tengah wabah COVID-19 saat ini.
Baca juga: Pemkot Semarang Sumbang 2.000 APD untuk 7 RS |
"Kita tahu ekonomi sedang sulit, pasti adanya bantuan ini manfaatnya besar, juga bisa membangkitkan semangat gotong royong," tuturnya.
(akn/ega)