Pemerintah membuat program keselamatan Polri untuk memberi bantuan kepada sopir taksi hingga truk yang terkena dampak akibat COVID-19. Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman, mengatakan para sopir tersebut bisa mendaftarkan diri ke polres.
"Ini bisa langsung (mendaftar program keselamatan Polri) kepada kapolres setempat, jadi yang paling bawah itu kalau tentara di bawah ada namanya Babinsa, kalau ini Kamtibmas atau kepada Polres atau sub-polres dan segala macam itu bisa langsung mendaftar ke sana," kata Fadjroel dalam siaran langsung di akun Instagram-nya, @fadjroelrachman, Rabu (15/4/2020).
Fadjroel menuturkan data-data untuk program bantuan kepada masyarakat yang terkena dampak COVID-19 masih belum lengkap, salah satunya program keselamatan Polri. Karena itu, harus mendaftar lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi sekarang yang belum lengkap itu adalah data terkait yang baru terdampak COVID-19 misalnya ada program keselamatan Polri ini 197 ribu pengemudi taksi sopir bus dan truk ini juga akan diberikan Rp 600 ribu per bulan selama 3 bulan dan ini harus mendaftar lagi karena ini tidak ada datanya langsung," tuturnya
Sebelumnya, Jokowi menyampaikan terlebih dulu soal Program Keselamatan Polri, dalam keterangan pers yang disiarkan melalui saluran YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (9/4). Jokowi menyebut program ini mirip Kartu Prakerja.
"Polri juga akan juga akan melaksanakan program Keselamatan. Ini seperti program Kartu Prakerja, namanya program Keselamatan oleh Polri," ujar Jokowi.
Jokowi menjelaskan, program keselamatan mengkombinasikan bantuan sosial dengan pelatihan. Targetnya adalah sopir taksi, sopir bus, sopir truk, dan kernet.
"Yang mengombinasikan bantuan sosial dan pelatihan. Targetnya adalah 197 ribu pengemudi taksi, sopir bus atau truk, dan kenek," sebut dia.
Jokowi menyampaikan, Polri akan memberikan insentif per bulan kepada peserta program Keselamatan. Total anggaran yang digunakan Polri untuk program ini adalah Rp 360 miliar.