2 Skenario Jika Haji 2020 Tetap Digelar, Salah Satunya Pembatasan Kuota

2 Skenario Jika Haji 2020 Tetap Digelar, Salah Satunya Pembatasan Kuota

Mochamad Zhacky - detikNews
Rabu, 15 Apr 2020 16:55 WIB
Ilustrasi Jemaah Haji Meninggal Saat Haji
Ilustrasi (Andhika Akbarayansyah/detikcom)
Jakarta -

Kementerian Agama (Kemenag) menjelaskan dua skenario jika penyelenggaraan ibadah haji 2020 tetap dilaksanakan. Salah satu skenario yang dijelaskan ialah pembatasan kuota.

"Pertama dilaksanakan dengan kuota, artinya masih 221 ribu. Yang kedua dengan pembatasan kuota. Karena informasi juga, kemungkinan juga kalaupun itu dibatasi menggunakan physical distancing, apakah separuh atau 10 persen, itu nanti mohon persetujuan. Kalau ini dibatalkan semua atau jalan, ini menunggu arahan dari Ketua, pimpinan dan anggota Komisi VIII karena ini terkait kebijakan yang besar," kata Plt Sekjen Kemenag Nizar Ali dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI yang disiarkan secara langsung di YouTube DPR RI, Rabu (15/4/2020).

Nizar menjelaskan, skenario dengan kuota haji full diasumsikan dalam situasi risiko krisis kecil. Artinya, skenario tersebut bisa diterapkan jika terdapat kepastian bahwa pelayanan penyelenggaraan ibadah haji di Arab Saudi berjalan normal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian skenario penyelenggaraan haji kuota normal. Skenario ini mengasumsikan haji dalam situasi risiko krisis kecil yang di tadi dengan perkembangan situasi berangsur kondusif dengan skenario pelayanan di Arab Saudi berjalan normal," terang Nizar.

"Yang kedua, skenario ini diterapkan pada tiap tahapan perjalanan ibadah haji, mulai dari menjelang keberangkatan hingga kembali ke Tanah Air dan diupayakan dengan titik kumpul yang dapat meminimalisir sisa dampak COVID hingga ke titik nol," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Untuk skenario dengan pembatasan, Nizar menuturkan, jumlah jemaah yang berangkat bisa saja hanya 50 persen dari kuota yang ada. Dia menyebut pembatasan kuota dilakukan untuk menyesuaikan ketersediaan ruang untuk penerapan social dan physical distancing.

"Kuota ini dikurangi hingga 50 persen dengan pertimbangan ketersediaan ruang yang cukup untuk mengatur social and physical distancing. Skenario ini memaksa adanya seleksi lebih mendalam terhadap jemaah yang berhak berangkat tahun ini dan petugas yang sudah terpilih," papar Nizar.

"Terakhir, skenario ini menitikberatkan pada prioritas untuk sesuai term and condition yang disepakati Indonesia dan pemerintah Arab Saudi," sambung dia.

Sebelumnya, Plt Sekjen Kemenag Nizar Ali memaparkan jadwal penyelenggaraan ibadah haji 2020 jika tetap dilaksanakan. Nizar mengatakan pemberangkatan jemaah haji gelombang pertama akan dilaksanakan pada 26 Juni 2020.

"(Tanggal) 25 Juni masuk Asrama Haji dan 26 Juni akan take off pertama, kloter pertama, gelombang pertama. Kemudian akhir closing date kedatangan jemaah haji di Tanah Suci itu 25 Juli 2020. Lalu kemudian proses berikutnya pelaksanaan ibadah haji," kata Nizar dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI yang disiarkan secara langsung di YouTube DPR RI, Rabu (15/4).

Halaman 2 dari 2
(zak/dhn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads