Mengenal Metode Hisab untuk Menentukan Awal Ramadhan

Mengenal Metode Hisab untuk Menentukan Awal Ramadhan

Rosmha Widiyani - detikNews
Rabu, 15 Apr 2020 06:30 WIB
Image of silhouette hand man praying with sunset background
Foto: iStock/Mengenal Metode Hisab untuk Menentukan Awal Ramadhan
Jakarta -

Umat Islam di Indonesia tak lama lagi memasuki bulan Ramadhan dan merayakan Idul Fitri. Untuk menentukan awal puasa Ramdahan, umat muslim Indonesia memiliki beberapa metode, salah satunya yang dijalankan Muhammadiyah.

Metode penentuan awal puasa Muhammadiyah menggunakan hisab atau perhitungan astronomis. Metode yang digunakan adalah hisab hakiki wujudul hilal untuk menentukan awal bulan baru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan metode ini, hilal diyakini ada namun tidak perlu terlihat mata telanjang. Dalam hisab hakiki wujudul hilal, ada tiga kriteria yang harus dipenuhi yaitu:

ADVERTISEMENT

1. Telah terjadi ijtimak (konjungsi)

2. Ijtimak (konjungsi) itu terjadi sebelum matahari terbenam

3. Pada saat terbenamnya matahari piringan atas bulan berada di atas ufuk (bulan baru telah wujud).

Semua kriteria tersebut harus terpenuhi untuk menandakan dimulainya bulan baru. Apabila ada satu yang tidak terpenuhi maka belum masuk bulan baru.

Dalam buku Pedoman Hisab Muhammadiyah dijelaskan, kriteria tersebut dipahami sebagai isyarat dalam firman Allah SWT surat Yasin ayat 39-40,

ΩˆΩŽΨ§Ω„Ω’Ω‚ΩŽΩ…ΩŽΨ±ΩŽ Ω‚ΩŽΨ―Ω‘ΩŽΨ±Ω’Ω†ΩŽΨ§Ω‡Ω Ω…ΩŽΩ†ΩŽΨ§Ψ²ΩΩ„ΩŽ حَΨͺΩ‘ΩŽΩ‰ عَادَ ΩƒΩŽΨ§Ω„Ω’ΨΉΩΨ±Ω’Ψ¬ΩΩˆΩ†Ω Ψ§Ω„Ω’Ω‚ΩŽΨ―ΩΩŠΩ…Ω (39) Ω„ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ψ΄Ω‘ΩŽΩ…Ω’Ψ³Ω ΩŠΩŽΩ†Ω’Ψ¨ΩŽΨΊΩΩŠ Ω„ΩŽΩ‡ΩŽΨ§ Ψ£ΩŽΩ†Ω’ ΨͺΩΨ―Ω’Ψ±ΩΩƒΩŽ Ψ§Ω„Ω’Ω‚ΩŽΩ…ΩŽΨ±ΩŽ ΩˆΩŽΩ„ΩŽΨ§ Ψ§Ω„Ω„Ω‘ΩŽΩŠΩ’Ω„Ω Ψ³ΩŽΨ§Ψ¨ΩΩ‚Ω Ψ§Ω„Ω†Ω‘ΩŽΩ‡ΩŽΨ§Ψ±Ω ΩˆΩŽΩƒΩΩ„Ω‘ΩŒ فِي ΩΩŽΩ„ΩŽΩƒΩ ΩŠΩŽΨ³Ω’Ψ¨ΩŽΨ­ΩΩˆΩ†ΩŽ (40)

Arab latin: 39. Wal-qamara qaddarnāhu manāzila αΈ₯attā 'āda kal-'urjα»₯nil-qadΔ«m, 40. Lasy-syamsu yambagΔ« lahā an tudrikal-qamara wa lal-lailu sābiqun-nahār, wa kullun fΔ« falakiy yasbaαΈ₯α»₯n

Artinya: 39. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. 40. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.

Dengan dasar inilah para ulama yang paham perhitungan hisab mengumpulkan pola peredaran bumi, bulan, dan matahari. Pola tersebut menjadi dasar perhitungan penentuan awal Ramadhan dan Idul Fitri.

Muhammadiyah akan kembali memberi masukan terkait awal Ramadhan dan Idul Fitri pada sidang isbat Ramadhan 2020. Sidang akan berlangsung online pada Kamis (23/4/2020) untuk menekan penularan COVID-19.

(row/erd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads