Sebanyak 10 orang peserta kegiatan Ijtima Dunia di Gowa Sulawesi Selatan asal Klaten kini menjalani isolasi mandiri. Warga, pemerintah, dan gugus tugas kecamatan memenuhi semua kebutuhan 10 warga tersebut.
"Mulai sembako, seperti beras, telur, minyak, dan gula kami bantu. Kebutuhan sayur dan jajan untuk anak-anaknya juga dibantu desa dan kecamatan," ungkap Ketua Gugus Tugas Pencegahan dan Pengendalian Corona Kecamatan Juwiring, Herlambang Jaka Santoso, kepada detikcom, Selasa (14/4/2020).
Herlambang, yang juga menjabat Camat Juwiring, mengatakan di wilayahnya ada lima orang peserta Ijtima di Gowa. Ada yang isolasi mandiri di rumah dan ada yang dirawat di rumah sakit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 5 orang. Yang dua PDP dirawat di RSUP Tegalyoso. Yang tiga di rumah, isolasi mandiri beserta keluarganya, dan sisanya di Kecamatan Wonosari," jelas Herlambang.
Tiga orang tersebut beserta keluarga diminta isolasi mandiri selama 14 hari. Para warga yang diisolasi akan dijamin kebutuhan hidupnya.
"Jadi komitmen untuk isolasi, kebutuhan minimal hidupnya harus kita jamin. Seminggu sekali kami berikan sesuai kebutuhan mereka sekeluarga dan untuk sayur harian dengan WA mereka pesan ke RW lalu dikirim via tukang sayur," jelas Herlambang.
Lihat video Dievakuasi Petugas, Pasien Corona di Mamuju Disemangati Warga:
Dalam hal ibadah, imbuh Herlambang, juga disediakan tempat sendiri terdekat. Disediakan satu musala khusus.
"Untuk ibadah ada satu musala yang dikosongkan khusus dipakai keluarga yang diisolasi. Tujuannya biar tidak pergi-pergi ke masjid lain," sambungnya.
Camat Wonosari M Nur Rosyid menambahkan peserta Ijtima di wilayahnya juga diminta melakukan isolasi mandiri. Kebutuhan hidup para warga ini juga akan dipenuhi oleh aparat desa.
"Yang dapat sembako banyak. Yang Ijtima di Gowa sudah diisolasi gugus desa dan diberi kebutuhan hidup sebagai konsekuensi isolasi," papar Nur Rosyid kepada detikcom.
Keberadaan mereka juga dipantau. Sejauh ini mereka menaati imbauan pemerintah.
"Berdasarkan laporan desa, mereka cukup taat. Sebab, jika tidak taat, bisa ditegasi warga," lanjut Nur Rosyid.