Tren Kejahatan di Jatim Saat Corona Menurun Drastis, Pakar: Justru Sebaliknya

Tren Kejahatan di Jatim Saat Corona Menurun Drastis, Pakar: Justru Sebaliknya

Amir Baihaqi - detikNews
Selasa, 14 Apr 2020 14:23 WIB
Pakar Psikologi Politik Andik Matulessy mengatakan, wabah corona telah mengubah peta politik menjelang Pilkada serentak 2020. Menurutnya itu ditandai dengan penundaan tiga tahapan yang dilakukan KPU.
Pakar psikologi sosial dan politik (Foto: Istimewa)
Surabaya -

Tren kejahatan selama wabah Corona di Jatim menurun drastis. Penurunan terjadi sejak bulan Januari ke Februari sebanyak 21 persen, sedangkan dari Februari ke Maret bahkan mencapai 62 persen.

Menanggapi hal itu, pakar psikologi sosial dan politik Andik Matulessy berpendapat bahwa penurunan tren kejahatan itu bukan karena faktor adanya wabah COVID-19. Sebab, penurunan tersebut sebelum wabah berdampak luas.

"Saya kok melihat sebaliknya ya, apalagi itu kan data Februari sampai dengan Maret. Pada 2 bulan tersebut dampak pandemi COVID-19 masih belum meluas," kata Andik saat dihubungi detikcom, Selasa (14/4/2020).

"Dan itu juga belum ada kebijakan terkait dengan pembebasan napi karena corona dalam program asimilasi dan integrasi yang sudah menjalani 2/3 masa tahanan," tanbahnya.

Menurut Andik, penyebaran COVID-19 yang semakin meluas pada saat ini, dampak sosial dan ekonomi akan semakin terasa. Akibatnya kasus kejahatan akan turut meningkat dalam berbagai bentuk. Untuk itu, Andik mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan antisipatif terutama aparat penegak hukum.

"Pandemi yang semakin meluas akan menimbulkan dampak sosial ekonomi secara luas pula. Banyaknya PHK, meningkatnya pengangguran, kesulitan ekonomi secara masif, ketidakpastian kapan berhentinya wabah tersebut akan meningkatkan kasus kriminal dalam berbagai bentuk," terangnya.

"Oleh karena itu kewaspadaan pada semua elemen masyarakat dan aparat hukum menjadi hal yang sangat penting untuk mengantisipasi maraknya kriminalitas," tambah pria yang juga Ketua Gugus Layanan Psikologi COVID-19 Himpsi itu.

Solusinya, Andik berpendapat bahwa perlu adanya kebijakan yang bisa membantu beban ekonomi masyarakat yang terdampak. Salah satunya yakni pengaman sosial dalam bentuk kartu kerja atau berbagai bantuan lainnya.

"Solusinya, perlu merealisasikan jaring pengaman sosial dalam bentuk kartu kerja dan bantuan lainnya, serta dukungan kepedulian dari seluruh unsur masyarakat bagi kelompok yang terdampak," tandas Andik.

Sebelumnya, angka kejahatan selama wabah Corona di Jawa Timur cenderung menurun. Data yang diungkap Polda Jatim, penurunan hingga 62 persen dari perbandingan antara bulan Februari sampai Maret.

"Untuk tren total kejadian seluruh Jatim ini menunjukan signifikan atau penurunan. Perbandingannya bulan Januari ke Februari kemudian Maret, April masih berjalan," ungkap Kabid Humas Polda Jatim Kombes Trunoyudo saat jumpa pers di Grahadi, Minggu (12/4/2020).

"Yang ada di Command Center Polda Jatim, perbandingan bulan Februari ke Maret, awalnya 2.465 kejadian tindak pidana pada Maret turun signifikan jadi 926. Artinya turun sebanyak 1.539 atau 62 persen," tambahnya.

Sedangkan untuk perbandingan antara Januari ke Februari, lanjut Trunoyudo, tren kejahatan mengalami penurunan persentase sampai 21 persen. Adapun angka penurunannya dari Januari 3.101 pada Februari turun menjadi 2.465.

Halaman 2 dari 2
(fat/fat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya
Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.