Klaten -
Warga di lereng Gunung Merapi dan Perbukitan Seribu di Klaten tidak mendengar bunyi dentuman seperti yang terjadi di Sleman. Warga masih beraktivitas seperti biasa.
"Belum dengar ada warga yang cerita soal itu (dentuman). Padahal ini banyak warga kumpul di rumah saya," kata Kaur Perencanaan Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Jainu kepada detikcom, Selasa (14/4/2020).
Menurut Jainu, jika kejadiannya pukul 03.00 WIB kemungkinan banyak warga sudah terlelap. Namun biasanya ada warga yang berjaga dan belum ada kabar bunyi dentuman.
Ketua RT 16/ RW 6 Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, Jenarto juga mengaku tidak mendengar ada dentuman atau gemuruh. Warga tetap tenang. "Tidak ada yang mendengar dentuman atau gemuruh," jelas Jenarto pada detikcom.
Saat aksi donor darah relawan di balai desa, lanjut Jenarto juga tidak ada warga yang mengaku mendengar dentuman. Warga biasa saja tidak terpengaruh.
"Ini relawan dan warga desa malah donor darah. Buat membantu ketersediaan darah di masa pandemi Corona atau COVID-19," sambung Jenarto.
Seorang warga lainnya, Martono yang sedang di pos pendakian Sapu Angin, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang mengatakan hal yang sama. "Warga tidak ada yang mendengar," ungkap Martono saat dihubungi detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penjelasan Badan Geologi soal Erupsi Anak Krakatau dan Dentuman:
Warga di Perbukitan Seribu di sekitar sesar Opak, Jiwo dan Dengkeng mulai dari Kecamatan Prambanan dan Gantiwarno tidak jauh berbeda. Mereka tidak mendengar ada
bunyi dentuman.
Kades Sengon, Kecamatan Prambanan, Agus Sumaryono menambahkan ada banyak warga yang berjaga sampai subuh. Tapi juga tidak mendengar dentuman atau gemuruh.
"Kami di pos ronda berjaga sampai pukul 04.00 WIB. Tidak mendengar ada dentuman dari Merapi atau dalam tanah," jelas Agus pada detikcom.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah warga di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaku mendengar suara dentuman keras pada dini hari tadi.
Salah seorang warga, Patricia (30) mengungkap dirinya mendengar dentuman misterius itu pada sekitar pukul 03.10 WIB.
Patricia sempat mengira suara itu berasal dari Gunung Merapi.
"Saya dengar bunyi gemuruh kenceng. Rumah saya di Jakal Km 8. Suara gemuruhnya cukup kencang," ujar Patricia saat dihubungi wartawan pagi tadi.
Diwawancara terpisah, seorang warga lainnya, Huda (24) mengungkapkan kesaksian serupa. Dia mengaku kaget dengan suara itu hingga terbangun dari tidurnya. Durasi suara dentuman itu, kata Huda, sekitar 5 detik. Menurutnya, suara tersebut mirip gemuruh petir tapi sangat keras.
"Suaranya seperti gemuruh petir. Gludug, gludug, gludug, seperti itu," tutur Huda saat dihubungi detikcom tadi pagi.
Suara dentuman yang terdengar di sekitar Jalan Kaliurang itu juga ramai dibahas di Twitter.
'3.15 WIB terdengar dentuman keras bgt area Ngaglik. Info ?' tulis akun @javir*** pukul 03.16 WIB tadi, seperti dikutip detikcom.
Cuitan itu mendapat balasan dari akun @put*** 'Aku denger juga di jakal km 9'.
Selain itu, akun @jeje*** juga menuliskan posting-an soal suara misterius tersebut. 'Apakah bunyi dentuman merapiii barusan? Deg degan euy', tulisnya pukul 03.17 WIB tadi. Dan dibalas akun @gals*** 'engga kok, aku di jakal km 12 suaranya dari bawah'.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini