Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu sudah menyiapkan bantuan paket sembako untuk masyarakat kurang mampu yang terdampak wabah virus Corona (COVID-19).
"Minggu ini kita akan pengadaan, sekarang mau koordinasi bersama Bulog, terutama untuk beras, tersedia atau tidak dalam jumlah besar, kita berdasarkan angka data kemiskinan," ujar Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, Senin (6/4/2020)
Adapun untuk skema pembagian akan disesuaikan, apakah cukup satu kali ataupun terus hingga pandemi Corona berakhir. Semua melihat efektifnya bantuan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti tergantung kita lihat pola penyerahannya, sudah ada nilai satuannya per keluarga nanti mau diberikan satu kali atau dua, tiga kali nanti kita lihat tingkat efektivitasnya dan kemudahan penyalurannya," ujar Rohidin.
Sementara itu, terkait data pasien terkait Corona di Provinsi Bengkulu, hari ini ada penambahan 14 kasus ODP, sehingga total ODP 460 orang. Sebanyak 178 ODP di antaranya dinyatakan sehat dan selesai pemantauan, 1 ODP meninggal, dan 280 orang masih dalam pemantauan.
Adapun kasus PDP sebanyak 12 orang. Rinciannya, PDP dinyatakan sehat 2 orang, PDP menjadi konfirmasi positif 2 orang, meninggal 4 orang, dan yang masih dalam pengawasan 4 orang.
"Sehingga total kasus ODP dan PDP sebanyak 472 orang dan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2 orang, dengan rincian 1 dirawat dan 1 meninggal," jelas Kadis Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni.
Dana Reses DPRD Diusulkan Dialihkan untuk Penanganan Corona
Wakil Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Samsu amanah mengusulkan dana reses dialihkan untuk penanganan wabah Corona. Dia menilai sudah sepatutnya reses ditiadakan karena wabah Corona.
"Sekarang kan tidak boleh mengumpulkan massa, kalau reses kita kan mengumpulkan warga di daerah pemilihan kita, nah karena kondisi sekarang anggaran itu kita alihkan," ujar Samsu, Senin (6/4).
Diketahui anggota DPRD Provinsi berjumlah 45 orang. Setiap seorang anggota dianggarkan Rp 70.500.000 untuk satu kali reses.
"Kami ini kan wakil rakyat, sudah sepatutnya kalau kami ikut membantu penanganan ini, untuk teknisnya nanti pihak pemda provinsi yang akan mengaturnya," ujarnya.
Pengalihan dana yang dimaksud merupakan reses kedua DPRD. Sedangkan reses pertama telah dilakukan pada Februari lalu.
Selain itu, DPRD meminta Gubernur Bengkulu segera menganggarkan pembelian Laboratorium untuk mengecek COVID-19, sehingga tidak bergantung pada provinsi lain.
"Kan butuh waktu yang lama kalau harus cek ke provinsi lain, sedangkan wabah ini terjadi di seluruh Indonesia, jadi hasil tes yang kita dapat relatif lama dan memakan waktu," ujar Wakil Ketua 2 DPRD Edison Simbolon.