Kepala BNPB: Lebih 500 Ribu Alat Rapid Terdistribusi, Akan Diperbanyak

Kepala BNPB: Lebih 500 Ribu Alat Rapid Terdistribusi, Akan Diperbanyak

Mochamad Zhacky - detikNews
Senin, 06 Apr 2020 16:51 WIB
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor bersiap melakukan tes cepat (rapid test) pendeteksian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/3/2020). Tes tersebut diperuntukan bagi peserta Seminar Anti Riba yang berlangsung di Babakan Madang Kabupaten Bogor pada 25-28 Februari 2020, dimana dua orang peserta seminar tersebut meninggal dunia di Solo Jawa Tengah akibat COVID-19. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.
Ilustrasi rapid test (Yulius Satria Wijaya/Antara Foto)
Jakarta -

Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan total alat rapid test yang telah didistribusikan ke seluruh provinsi di Indonesia sebanyak 500 ribu lebih. Meski demikian, Doni menyebut pendeteksian virus Corona (COVID-19) menggunakan rapid test kurang efektif.

"Jadi total yang sudah terdistribusi itu bisa mencapai lebih dari 500 ribu unit. Kemudian ternyata juga rapid test ini tidak semuanya efektif. Oleh karenanya, ke depan kita lebih banyak mendatangkan PCR test," kata Doni dalam rapat dengan Komisi VIII DPR RI yang digelar secara virtual, Senin (6/4/2020).

Doni kemudian mengungkapkan kendala pendeteksian virus Corona menggunakan alat rapid test. Dia menyebut tidak semua alat rapid test cocok dipakai di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi tetap kita lakukan rapid test ini. Hanya memang perlu konsekuensi. Biasanya tidak cukup satu kali untuk rapid test ini. Dan juga beberapa ada yang diperiksa dengan rapid test itu negatif, setelah diperiksa dengan PCR positif. Ada juga sebaliknya, ketika diperiksa menggunakan rapid test hasilnya positif. Ketika diperiksa oleh PCR negatif. Jadi ini juga menjadi persoalan," papar Doni.

"Karena beberapa jenis rapid test yang datang ke Indonesia, itu terdiri dari beberapa jenis. Tetapi ada yang ditolak di Spanyol, itu dicoba di Indonesia malah bagus. Jadi agak unik memang ini, Pak Pimpinan. Jadi ada di negara lain nggak cocok, tapi cocok di negara kita," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 itu menuturkan pemerintah akan menyeleksi alat rapid test yang cocok digunakan di Indonesia. Alat rapid test yang cocok, sebut Doni, akan diperbanyak pendistribusiannya.

"Jadi memang, apa namanya, secara medis masih banyak perdebatan dari beberapa pakar. Tetapi kami coba kumpulkan semua jenis rapid test nanti mana yang paling akurat, itu yang akan kita perbanyak," terang Doni.

Pemerintah: 11.242 Orang Jalani Tes Corona, 80% Hasilnya Negatif:

Berikut ini data sebaran distribusi alat rapid test yang ditayangkan Doni dalam rapat:

Aceh: 8.000
Bali: 12.500
Banten: 14.500
Bangka Belitung: 3.050
Bengkulu: 3.400
DI Yogyakarta: 6.500
DKI Jakarta: 100.950
Jambi: 4.350
Jawa Barat: 52.000
Jawa Tengah: 20.000
Jawa Timur: 25.000
Kalimantan Barat: 8.900
Kalimantan Timur: 8.700
Kalimantan Tengah: 7.000
Kalimantan Selatan: 7.600
Kalimantan Utara: 7.250
Kepulauan Riau: 10.350
Nusa Tenggara Barat: 5.000
Nusa Tenggara Timur: 4.000
Sumatera Selatan: 5.000
Sumatera Barat: 5.000
Sulawesi Utara: 8.950
Sumatera Utara: 12.500
Sulawesi Tenggara: 3.500
Sulawesi Selatan: 5.000
Sulawesi Tengah: 5.000
Lampung: 5.000
Riau: 5.500
Maluku Utara: 4.200
Maluku: 4.500
Papua Barat: 5.000
Papua: 6.500
Sulawesi Barat: 3.000
Gorontalo: 4.950

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads