"Kita semua harus berupaya menekan jumlahnya. Jangan sampai bertambah. Jangan sampai tembus 40 orang," kata Sekda Karawang Acep Jamhuri kepada wartawan di Posko Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Makodim 0604 Karawang, Senin (6/4/2020).
Acep menuturkan, jumlah 34 orang positif sudah terlalu banyak. Ia mengajak masyarakat menaati imbauan pemerintah. "Apalagi yang meninggal karena positif Corona sudah dua orang," tutur Acep.
Ia pun membantah kabar yang beredar soal ada 3 kasus kematian positif corona di Karawang. "Satu orang pria meninggal status PDP belum terkonfirmasi positif corona. Yang bersangkutan didiagnosa punya komplikasi (penyakit). Sakit paru-paru, gula darah tinggi dan darah tinggi. Kondisi kesehatannya menurun dan tak tertolong," ungkap dia.
Adapun dua orang lagi dinyatakan positif corona setelah status Pasien Dalam Perawatan. Keduanya kata Acep sempat dirawat di RSUD Karawang. "Dua pasien lain tak tertolong setelah kondisi kesehatannya terus menurun," ujarnya.
Berdasarkan penelusuran, sebagian dari 34 orang positif corona di Karawang diduga kuat tertular dari klaster Musda Hipmi Jawa Barat di Hotel Swis Bell Inn Karawang bulan lalu.
Dalam klaster itu Bupati Karawang dan sejumlah kepala dinas disinyalir tertular virus corona. Sejumlah staf pejabat dan PNS juga disinyalir ikut tertular. Terlihat dari peserta rapid tes yang didominasi ASN.
"Karena yang positifnya di lingkaran Pemda, maka lingkungan itu termasuk yang kami screening untuk memutus mata rantai," kata Fitra Hergyana, juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Karawang.
Berdasarkan pendataan hingga saat ini, terdapat 34 orang positif corona di Karawang. Adapun Pasien Dalam Pengawasan mencapai 37 orang. Sedangkan Orang Dalam Pemantauan mencapai 1.208 orang.
(ern/ern)