Pasutri tersebut berpesan kepada masyarakat untuk tidak panik dan takut dengan covid-19.
"Pesan yang penting untuk masyarakat, tidak panik (menghadapi corona)," ujar salah satu pasutri perempuan berinisial H saat dikonfirmasi detikcom, Minggu (5/4/2020).
H yang mewakili suaminya juga berpesan selain tidak panik, hendaklah warga tetap waspada dengan virus Corona. Kewaspadaan itu sendiri sudah diakomodir pemerintah dengan mengisolasi semua pasien dan semua hal untuk mencegah warganya tertular.
"Perlu diwaspadai tapi tidak usah panik. Ini dari saya yang merasakan. Ini saya heran juga dengan kepanikan yang begitunya (berlebihan), itu karena sebenarnya pemerintah sudah sangat tepat dengan isolasi (pencegahan penyebaran," katanya.
"Isolasi seperti saya kemarin di rumah sakit juga nggak dikasih apa-apa selain vitamin c. Dengan vitamin saja yang diberi ke kami, kami tidak apa-apa sampai sekarang," imbuhnya.
H yang dirawat selama dua Minggu bersama suami mengatakan kebanyakan pasien yang meninggal karena memiliki riwayat penyakit penyerta lainya. "Semuanya kebanyakan ada penyakit penyertanya. Kalau kita memiliki badan sehat insyaallah bisa melawannya," paparnya.
Sambil berjemur diri di bawah sinar matahari, H berpesan kepada masyarakat untuk selalu berpola hidup sehat dan dengan menjaga kebersihan.
"Kita memang bisa menyembuhkan virus tersebut dengan diri kita sendiri. Tentu dengan menjaga pola hidup yang sehat dan daya tahan tubuh kita harus kuat. Karena saya sendiri tidak merasakan bahwa ternyata saya yang fisiknya kuat begini ada (virus Corona)," tandasnya.
Sebelumnya, di Magetan ada sembilan warga positif terjangkit virus corona. Dari sembilan pasien positif, satu meninggal dunia di rumah sakit di Sidoarjo. Sementara 8 lainnya sembuh. Dengan sembuhnya 8 pasien positif ini, maka saat ini tak ada warga Magetan yang berstatus positif corona.
Pemerintah Haruskan Masyarakat Memakai Masker Bila di Luar Rumah:
(iwd/iwd)