Ramai Soal Penolakan Jenazah Pasien Corona, IDI: Sudah Ada Protokolnya

Ramai Soal Penolakan Jenazah Pasien Corona, IDI: Sudah Ada Protokolnya

Farih Maulana Sidik - detikNews
Jumat, 03 Apr 2020 06:51 WIB
Waketum PB IDI Moh Adib Khumaidi
Waketum IDI Adib Khumaidi (Foto: dok. ist)
Jakarta -

Fenomena penolakan warga terhadap pemakaman jenazah pasien virus Corona (COVID-19) terjadi di sejumlah daerah. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meminta masyarakat tak perlu khawatir karena sudah ada protokol pengurusan jenazah yang terkait virus Corona.

Wakil Ketua Umum IDI, Adib Khumaidi, menuturkan tata laksana pengurusan jenazah pasien Corona sudah ada protokolnya dari Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama. Menurutnya, proses yang dilakukan sesuai protokol kesehatan itu sudah memperhatikan terkait pencegahan penularan.

"Sehingga kenapa itu setelah dikafani kalau yang Muslim dikasih plastik ya, terus kemudian dikasih peti juga kalau yang non Muslim, yang Muslim juga ada yang dikasih peti," ujar Adib saat dihubungi, Kamis (2/4/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adib menyebut kuburan dari pasien Corona ini harus berjarak 500 meter dari pemukiman warga. Sementara dengan sumber air, kuburan tersebut harus berjarak 50 meter.

"Aturan yang tadi 500 meter dari pemukiman, 50 meter dari sumber air itu kan satu protokol yang memang supaya masyarakat juga paham bahwa itu tidak lagi menjadi sumber penularan," katanya.

ADVERTISEMENT

PMI Solo Gelar Simulasi Penanganan Jenazah Pasien Corona:

Adib mengatakan untuk jenazah pasien Corona hanya memiliki batas waktu 4 jam hingga dikuburkan. Hal itu dilakukan sebagai langkah untuk mencegah agar jenazah tersebut tidak kontak dengan lebih banyak orang.

"Kalau pun ada proses disalati juga tidak disarankan dekat rumah, tapi di lokasi pemakaman dan dengan aturan juga dan kemudian langsung dimakamkan. Artinya ada waktu sekitar 4 jam untuk segera dilakukan pemakaman," katanya.

Dia menegaskan pada saat proses penguburan dilakukan sudah sesuai dengan protokol yang benar. Maka tentunya tidak akan menjadi sumber penularan kembali setelah dia dikuburkan

"Jadi seharusnya masyarakat tidak perlu khawatir dengan penularan setelah dia dikubur," katanya.

Sebelumnya, terjadi penolakan pemakaman jenazah pasien virus Corona di sejumlah daerah. Teranyar, warga Gowa, Sulawesi Selatan menghadang dan menolak rombongan ambulans yang diduga membawa jenazah korban virus Corona di depan Kompleks Pemakaman Pegawai Pemda Provinsi Sulsel.

Warga sekitar juga sempat terlibat adu mulut dengan salah seorang keluarga korban. Sejumlah petugas TNI dan polisi yang mengawal ambulans ini berhasil meredakan ketegangan itu.

Halaman 2 dari 2
(fas/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads