Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Jawa Timur dr Joni Wahyuadi membenarkan jika dalam rapid test, ada 16 petugas yang positif.
"Kemudian yang tenaga kesehatan (yang positif rapid test) beberapa daerah ada," kata Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (2/4/2020).
Joni menambahkan 16 petugas medis tersebut telah dibebastugaskan. Para petugas kini tengah menjalani isolasi dengan pengawasan ketat. Namun, Joni enggan membeberkan dari daerah mana saja petugas positif tersebut berasal.
"Ini sedang kami awasi nanti kita lanjutkan dengan tes swabnya. Apakah betul dia positif. Tidak perlu saya sebutkan kabupatennya," imbuhnya.
Selain itu, Joni menambahkan jika hasil rapid test tak sepenuhnya valid. Karena, rapid test yang digunakan di Indonesia hanya mampu mendeteksi antibodi. Sedangkan untuk tingkat false positive, dalam rapid test juga cukup tinggi.
Untuk itu, Joni menyebut hasil rapid test harus ditindaklanjuti dengan tes swab PCR demi kebenaran diagnosis.
"Rapid test tadi yang positif, untuk tenaga kesehatan itu tidak selalu dia menderita corona, bisa positif palsu," lanjutnya.
Dari data yang dihimpun, Kasus positif corona atau Covid-19 di Jawa Timur tidak mengalami tambahan kasus baru. Kini, total pasien yang positif menjadi tetap 103 orang. Sedangkan untuk kasus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) bertambah menjadi 686 orang dan total Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 8.395 orang. (hil/iwd)