Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Sujatmiko mengatakan, PDP tersebut asal Kecamatan Sooko. Menurut Sujatmiko, pasien meninggal saat dirawat di ruang isolasi RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Rabu (1/4) sekitar pukul 23.00 WIB.
"Benar yang meninggal statusnya PDP terkait COVID-19," kata Sujatmiko saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (2/4/2020).
Sujatmiko menjelaskan PDP terkait corona tersebut dirawat di RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo sejak Sabtu (28/3). Saat itu pasien mengeluh sesak nafas.
"Tanggal 28 Maret itu kami lakukan rapid test hasilnya negatif," terangnya.
Dua hari kemudian, lanjut dr Sujatmiko, kondisi pasien membaik. Sehingga PDP corona asal Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto itu dipulangkan pada Selasa (31/3).
"Tanggal 31 malamnya dia kambuh sehingga kembali dibawa ke Wahidin (RSUD Dr Wahidin Sudiro Husodo). Besoknya (1/4) meninggal, belum sempat tes swab," jelasnya.
Jenazah PDP corona itu telah dimakamkan di kampung halamnya di Kecamatan Sooko pagi tadi. Menurut dr Sujatmiko, proses pemakaman hanya melibatkan petugas dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dan keluarga pasien menggunakan baju APD lengkap.
"Keluarganya kami pantau, kami cari yang ada kontak dengan beliaunya," tandasnya.
Dengan begitu, PDP terkait corona di Kabupaten Mojokerto yang meninggal menjadi 3 orang. Dua PDP yang meninggal sebelumnya yakni pria 32 tahun asal Kecamatan Puri pada Minggu (22/3) dan pria 36 tahun asal Kecamatan Jetis meninggal pada Jumat (27/3).
Keduanya meninggal saat dirawat di RSUD Prof Dr Soekandar di Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Dinas Kesehatan setempat menyatakan kedua PDP itu negatif corona. (iwd/iwd)